Ikan arapaima dengan ukuran jumbo di Agrowisata Sidomuncul, Bergas, Ungaran, Kabupaten Semarang.
UNGARAN, Sedikitnya 11 ekor ikan Arapaima bisa bertahan hidup di danau buatan di Agrowisata Sidomuncul, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Meski jauh dari habitat aslinya di Sungai Amazon, Brasil, tetapi
salah satu ikan spesies air tawar tersebut bisa hidup, bahkan berkembang
dengan baik berkat pemeliharaan yang baik dan pemberian nutrisi ternak
organik.
"Pertama kali kita pelihara panjangnya 40 sentimeter, sekarang sudah 10 tahun mencapai 2,4 meter dan 3,5 meter. Itu saya pikir tergolong besar dan jarang ditemui di Indonesia, bahkan dunia," ungkap CEO PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN), Sofyan Hidayat, Minggu (29/11/2015) siang.
Ke-11 ekor Arapaima tersebut awalnya semua dipelihara di danau buatan seluas 1.500 meter persegi dengan kedalaman sekitar 5 meter. Namun, karena banyaknya pengunjung Agrowisata yang penasaran ingin melihat ikan Arapaima, pihak Sido Muncul kemudian membangun sebuah akuarium raksasa di dekat danau tersebut.
Kemudian, pengelola memindahkan tiga di antaranya di dalam akuarium sehingga para pengunjung bisa melihatnya berenang di dalam air dengan jelas. Namun sayang, saat proses pemindahan tersebut, satu ekor Arapaima mati sehingga jumlahnya berkurang menjadi 10 ekor.
"Sekarang tinggal 10 ekor karena saat akan dipindahkan ke akuarium mati satu ekor. Waktu akan dikeringkan ternyata di dalam perutnya ada telurnya, tetapi telur tidak bisa diselamatkan," terangnya.
"Pertama kali kita pelihara panjangnya 40 sentimeter, sekarang sudah 10 tahun mencapai 2,4 meter dan 3,5 meter. Itu saya pikir tergolong besar dan jarang ditemui di Indonesia, bahkan dunia," ungkap CEO PT Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN), Sofyan Hidayat, Minggu (29/11/2015) siang.
Ke-11 ekor Arapaima tersebut awalnya semua dipelihara di danau buatan seluas 1.500 meter persegi dengan kedalaman sekitar 5 meter. Namun, karena banyaknya pengunjung Agrowisata yang penasaran ingin melihat ikan Arapaima, pihak Sido Muncul kemudian membangun sebuah akuarium raksasa di dekat danau tersebut.
Kemudian, pengelola memindahkan tiga di antaranya di dalam akuarium sehingga para pengunjung bisa melihatnya berenang di dalam air dengan jelas. Namun sayang, saat proses pemindahan tersebut, satu ekor Arapaima mati sehingga jumlahnya berkurang menjadi 10 ekor.
"Sekarang tinggal 10 ekor karena saat akan dipindahkan ke akuarium mati satu ekor. Waktu akan dikeringkan ternyata di dalam perutnya ada telurnya, tetapi telur tidak bisa diselamatkan," terangnya.
No comments:
Post a Comment