Para penumpang bergantian melakukan tapping di gate stasiun Tanah Abang, Jumat (19/6/2015) pagi.
JAKARTA, Fasilitas "free out" tidak hanya digunakan penumpang commuter line untuk hal-hal curang seperti naik kereta gratis. Ternyata, fasilitas itu terkadang juga digunakan untuk hal-hal yang mempermudah aktivitas mereka.
Seperti Chika Radina, salah seorang karyawan swasta yang bekerja di kawasan Gondangdia. Setiap hari, dia menggunakan commuter line dari Stasiun Bekasi.
Chika mengaku beberapa kali pernah memanfaatkan fasilitas "free out" tersebut untuk menyeberang.
Beberapa stasiun seperti Stasiun Bekasi memang memiliki dua lokasi gate out. Satu lokasi gate out akan menghubungkan penumpang dengan Jalan Ir H Juanda sementara gate out yang lain menghubungkan penumpang ke Jalan Raya Perjuangan.
"Saya kadang udah tap out nih ke arah Jalan Juanda, ternyata suami saya jemputnya di pintu keluar stasiun yang satu lagi. Kalau saya nyebrangnya muter, itu jauh banget. Biar cepat saya nyebrang lewat stasiun ke luar di gate satu lagi. Kan gratis," ujar Chika di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2015).
Chika pun merasa kecewa dengan penghapusan fasilitas "free out" ini. Apalagi, dia tidak pernah menggunakannya untuk naik kereta gratis.
Seorang penumpang lain, Muhammad Erwin, juga memiliki pengalaman menggunakan fasilitas "free out" ini.
Ia menggunakan fasilitas "free out" bila harus ke ATM. Seperti di Stasiun Manggarai, ATM hanya terdapat di dalam stasiun saja. Sehingga, hanya penumpang yang sudah berada di dalam stasiun yang bisa menggunakannya.
"Rumah saya kan dekat (stasiun) Manggarai nih. Ngambil uang di ATM dari pada mesti naik motor mending ke stasiun sebentar, masuk stasiun, ambil uang, keluar lagi," ujar Erwin.
Membeli makanan
Erwin mengaku pernah melihat orang yang sengaja masuk stasiun bukan untuk naik kereta, tetapi untuk menggunakan toilet atau shalat di Stasiun Manggarai.
Ada juga penumpang yang menggunakan "free out" untuk membeli makanan di toko di dlam stasiun. Misalnya Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara.
Marisa yang setiap hari turun di Stasiun Jatinegara sering menggunakan fasilitas "free out" untuk hal tersebut.
"Saya kadang kan pulang naik kereta kadang dijemput. Kalau pas dijemput terus ada yang mau saya beli di dalam stasiun, saya masuk ke Jatinegara buat beli dulu. Nanti keluarnya di Jatinegara lagi pakai fasilitas free out supaya gratis. Kan kalau belum satu jam enggak bayar," ujar Marisa.
Ketiganya merasa agak kecewa dengan penghapusan fasilitas free out. Apalagi mereka akan dikenakan denda sebesar Rp 7.000 jika masuk dan keluar di gate yang sama.
"Padahal kita kan kayak begitu bukan buat naik kereta gratis," ujar Chika.
PT KAI Commuter Jabodetabek memutuskan menghapus fasilitas free out mulai 1 Desember 2015.
Kebijakan itu diambil setelah KCJ menilai fasilitas tersebut sering disalahgunakan oleh segelintir penumpang untuk naik kereta rel listrik (KRL) commuter line secara gratis.
Fasilitas free out adalah pembebasan biaya bagi penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama dalam durasi tidak lebih dari satu jam.
No comments:
Post a Comment