BALIKPAPAN, Dua orang tewas dalam
kebakaran yang menimpa pabrik keripik singkong di Kelurahan Damai
Bahagia, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (30/11/2015) lewat tengah
hari.
Akibat kebakaran ini dua orang dipastikan tewas. Mereka adalah Supriadi (23), asal Gresik Jawa Timur dan Agus (35).
“Kemungkinan
besar (Agus) meninggal karena kehabisan nafas saat mencoba menolong
Supriadi,” kata Anto, kerabat Agus yang tinggal tidak jauh dari pabrik
keripik ini.
“Saya datang dengan kondisi bangunan terbakar, satu lagi (Andika)
luka bakar di tangannya, dan dua lainnya meninggal. Saya coba selamatkan
semuanya,” kata Anto.
Pabrik keripik itu menjadi satu dengan sebuah rumah di sebuah gang kecil di Jalan MT Haryono, Balikpapan milik H Suparno.
Di rumah itu pula Agus bersama Tini, istrinya, dan kedua anak mereka.
Agus
memiliki dua orang karyawan yang didatangkan dari Jawa Timur, Ahmad
Andika (50) dan Supriadi yang juga menetap di bagunan itu.
Di lantai dua rumah sekaligus pabrik itu terdapat lima kamar kos.
“Saat kejadian, kebetulan semua penghuni kos sedang bekerja,” kata Anto.
Seperti biasa, Suparno, Agus, dan karyawannya mulai bekerja pukul
07.00 Wita, diawali dengan mengupas dan memotong singkong tipis-tipis,
lalu dimasak sebelum dikemas dan siap dijual..
“Suara sekencang angin terdengar saat memasak tanda pabrik mulai
operasi. Suaranya kedengaran sampai rumah. Tengah hari begini mereka
tentu sedang memasak seperti biasa,” kata Marlansyah, seorang tetangga.
Pada Senin siang, Supriadi mendapat gilirang menggoreng keripik.
Selepas tengah hari terjadi ledakan keras di ruang memasak yang
berukuran 20 meter persegi itu.
Di dalam ruangan itu terdapat kompor, tabung bahan bakar dan pompa. Selain itu, terdapat minyak goreng dalam banyak jeriken.
Ledakan diyakini terjadi di ruangan itu yang langsung menyebabkan kebakaran hebat.
Agus yang berupaya menyelamatkan Supriadi. Tak bisa berbuat banyak, ia diduga pingsan dan tewas di tempat.
Suparno
dan Andika juga sempat mencoba menyelamatkan korban tetapi tidak
berhasil. Mereka mengalami luka di beberapa bagian tubuh dalam upaya
menyelamatkan korban.
“Dua kali ledakan keras. Saya segera menarik ember dan menyiram sekenanya untuk menyelamatkan rumah saya juga,” kata Marlansyah.
“Agus sempat keluar lantas masuk lagi. Diperkirakan hendak
menyelamatkan Supriadi. Tapi dia malah ikut tewas. Saya bantu keluarkan
keduanya,” kata Anto.
No comments:
Post a Comment