Ahok: Jakarta Indah karena Pengembang, Jangan "Ngarep" Dana Pemerintah


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka Rakerda REI (Real Estate Indonesia) DKI, di Hotel Ritz Carlton, Selasa (1/12/2015).

JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku banyak peran pengembang dalam membangun Ibu Kota.

Bahkan, lanjut dia, tak sedikit program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang merupakan program corporate social responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan swasta. 

"Suka atau enggak suka, di tengah kritik pengusaha-pengusaha nakal menunggak pajak. Tapi Jakarta ini indah dilakukan pengembang REI (Real Estate Indonesia). Jangan ngarep atau andalin pemerintah, dana pemerintah," kata Basuki saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) REI DKI, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (1/12/2015). 

Basuki memberi contoh program-program Pemprov DKI yang dibangun oleh swasta seperti ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) serta pembangunan rumah susun.

Menurut Basuki, Pemerintah Pusat yang mewajibkan pemerintah daerah untuk mempunyai ruang publik ramah anak.

Basuki kemudian menginstruksikan pembangunan RPTRA yang berkonsep ramah janin hingga lansia.

"Kenapa saya seolah-olah minta bantuan CSR terus kepada pengembang? Pelanggaran pembangunan di DKI ini sudah sekian lama, dari kelas melarat sampai konglomerat."

"Saya tugaskan saja Jaya Konstruksi yang 40 persen sahamnya milik kami (DKI) untuk membangun RPTRA dan anggarannya lebih murah dibanding kami (Dinas Pertamanan) bikin," kata Basuki. 

Selain itu, lanjut dia, pembangunan oleh swasta juga lebih cepat rampung. Meski demikian, aset yang dibangun tetap menjadi kepemilikan Pemprov DKI.

"Jaya Konstruksi bangun RPTRA anggarannya Rp 500 juta - 800 juta, termasuk pemeliharaan 6 bulan. Tahun depan saya mau bangun 150 RPTRA dan Jaya Konstruksi harus ikut lelang kalau mau bangun RPTRA," kata Basuki.

No comments:

Post a Comment