Ketiga calon wali kota Tangerang Selatan (dari kiri ke kanan) Ikhsan Modjo, Arsid, dan Airin Rachmi Diany. Mereka bertiga hadir dalam diskusi yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tangerang Selatan di Alam Sutera, Senin (30/11/2015).
TANGERANG, Calon wali kota Tangerang Selatan nomor urut satu, Ikhsan Modjo menyindir Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tangerang Selatan dan Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah (Panwaskada) Tangerang Selatan.
Sindiran ini disampaikan Ikhsan saat menghadiri diskusi publik bartajuk "Meningkatkan Partisipasi dan Pilkada Berkualitas" yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tangerang Selatan, di Tangsel, Senin (30/11/2015).
Hadir pula dalam acara ini komisioner KPUD Tangerang Selatan Badrusalam dan Ketua Panwaskada Tangerang Selatan Muhammad Taufiq MZ. Acara tersebut juga dihadiri dua calon wali kota Tangsel lainnya, yakni Arsid dan Airin Rachmi Diany.
Kepada KPUD, Ikhsan melayangkan kritik terkait kinerja lembaga tersebut dalam menyalurkan alat peraga kampanye.
"Sesuai tema hari ini, saya berharap, pilkada Tangerang Selatan juga bisa berkualitas. Tetapi, awalnya saja sudah tidak berkualitas. Seperti yang saya dan Pak Arsid alami, keterlambatan pemberian alat peraga kampanye dari KPUD. Itu kan sudah merugikan saya dan Pak Arsid yang penantang dalam pemilihan ini, beda dengan Bu Airin," kata Ikhsan sambil berdiri di depan forum.
Ikhsan juga menganggap kinerja Panwaskada Tangerang Selatan belum maksimal.
Hal itu, menurut dia, bisa dilihat dari banyaknya laporan yang disampaikan kubu Ikhsan-Li Claudia yang dinilainya belum diproses dengan baik.
Selain itu, Ikhsan menilai putusan Panwaskada terkait laporan yang disampaikannya tersebut belum adil dan hanya menguntungkan pasangan calon lain.
"Jika seperti ini terus, saya yakin, tingkat partisipasi publik sebagai pemilih di tanggal 9 nanti, tidak akan sampai 50 persen," tutur Ikhsan.
Mendengar hal itu, baik dari KPUD maupun Panwaskada tidak menyampaikan tanggapannya.
No comments:
Post a Comment