Hampir 800.000 imigran telah tiba di Eropa tahun ini, termasuk pengungsi dari negara-negara bergolak.
Uni Eropa dan Turki menyepakati perjanjian untuk membendung arus imigran dan pengungsi ke wilayah Eropa.
Setelah berunding selama berhari-hari di Brussels, kedua pihak mengumumkan kesepakatan pada Minggu (29/11/2015).
Berdasarkan perjanjian, Uni Eropa akan memberikan dana 3,2 miliar dollar AS untuk membantu pengungsi Suriah di Turki dan memperkuat pengamanan di perbatasannya.
Selain itu, Turki akan mendapatkan sejumlah konsesi politik, termasuk kebebasan warga negara Turki bepergian di zona Schengen tanpa visa sebelum Oktober 2016. Dengan kemudahan itu, warga negara Turki bebas bergerak di banyak negara Eropa.
Di samping itu, perundingan tentang kemungkinan masuknya Turki ke dalam organisasi Uni Eropa juga akan dilanjutkan.
Menurut Presiden Uni Eropa Donald Tusk, kemajuan diharapkan akan dicapai dalam waktu dekat mengenai perundingan itu.
Adapun Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengaku sangat senang dengan hasil pertemuan dan menyebutnya sebagai perundingan bersejarah antara Turki dan Uni Eropa.
Tercatat lebih dari 720.000 orang telah tiba di Eropa tahun ini dengan mendarat di Yunani dan sebagian besar bertolak dari Turki, kata Organisasi Migrasi Internasional.
Banyak di antara mereka melarikan diri dari konflik di Suriah, Irak dan Afganistan. Mereka pada umumnya tinggal di kamp-kamp sementara di Turki sebelum menyeberang ke wilayah Eropa.
No comments:
Post a Comment