Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2016, di Balai Kota, Kamis (17/12/2015).
JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempermasalahkan jika lahan Kemayoran, Jakarta Pusat batal dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Hal ini terkait belum keluarnya izin Komisi II DPR RI atas peralihan lahan di Kemayoran untuk pembangunan Kampung Atlet.
"Saya cuma bilang, kalau memang tanah sana (Kemayoran) tidak dikasih kepada DKI, kami lebih senang," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (28/12/2015).
Menurut Basuki, anggaran untuk pembangunan Kampung Atlet akan difokuskan untuk pembangunan moda transportasi Light Rail Transit (LRT).
Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta akan merugi jika membangun rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kemayoran.
"Saya bukan cuma rugi bangun lho, nanti tiap gahun saya nombok 80 persen biaya perawatannya. Karena orang-orang di sana cuma bayar Rp 5.000-15.000 per harinya. Kalau mau diambil alih mah, wah aku senang banget," kata Basuki.
PT Jakarta Propertindo, lanjut dia, yang akan membangun Kampung Atlet di Kemayoran.
Sebelum digunakan untuk menampung atlet-atlet yang berlaga di Asian Games, Kampung Atlet akan difungsikan sebagai rusun MBR. Pemprov DKI akan membeli kembali rusun yang telah dibangun oleh PT Jakpro.
"Makanya kalau dibilang siap, Palembang lebih siap (menyelenggarakan Asian Games 2018). Saya secara pribadi, baik sama Pak Alex, saya penginnya semua di Palembang saja," kata Basuki.
No comments:
Post a Comment