Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menyampaikan sambutan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2015).
JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah peresmian ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) olehnya merupakan salah satu bentuk kampanye jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017.
"Kalau saya kampanye, saya datang saja ke kelurahan-kelurahan bukan ke RPTRA," kata Basuki, di RPTRA Karet Tengsin, Rabu (30/12/2015).
Basuki meminta calon pesaingnya di Pilkada 2017 untuk tidak mempolitisir berbagai program-program unggulan Pemprov DKI. Seharusnya, lanjut dia, seluruh bakal calon Gubernur DKI saling adu program unggulan.
"Kalau kayak begitu kan mendidik orang untuk menjadi cerdas. Para politisi bisa belajar sesuatu yang lebih baik dan mendidik orang untuk lebih cerdas," kata Basuki.
Basuki mengaku mendapat banyak keuntungan menjadi Gubernur petahana (bertahan). Ia dapat membuat kebijakan yang menarik simpati rakyat dan mendekati para pegawai negeri sipil (PNS) DKI.
"Tapi buktinya saya tetap berani marahi orang enggak? Tetap sama. Saya tetap bilang, kalau lo macam-macam gue cabut lo, gua pecat! Sama," kata Basuki.
Jelang akhir tahun, Basuki mengebut meresmikan RPTRA. Sudah ada 11 RPTRA yang diresmikan Basuki. Yakni RPTRA Cideng, Kembangan Utara, Gandaria Selatan, Sungai Bambu Utara, Cililitan, Pulau Untung Jawa, Sunter Jaya, Rusun Pulogebang, Meruya Utara, Bintaro, dan Karet Tengsin.
No comments:
Post a Comment