KUPANG, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen
Endang Sunjaya mengaku menerima pesan khusus dari Presiden Joko Widodo agar menangani kasus human trafficking (perdagangan manusia) di NTT dengan cepat dan serius.
Hal tersebut disampaikan oleh Endang Sunjaya saat menggelar jumpa pers
akhir tahun bersama puluhan wartawan di Restoran Suba Suka, Kamis
(31/12/2015) pagi.
"Sebagai informasi, pada saat kunjungan
Presiden Jokowi ke NTT, beliau menitipkan pesan kepada saya saat berada
di Bandara El Tari, Kupang, untuk menangani kasus trafficking
secara serius yang terjadi di wilayah NTT, dan ini akan saya lakukan
progres. Mungkin saya akan lakukan rapat bersama instansi terkait," kata
Sunjaya.
Sunjaya mengatakan, Presiden kemungkinan mendapat informasi bahwa di Provinsi NTT terdapat banyak kasus trafficking sehingga langkah secara masif diperlukan untuk menyelesaikannya.
"Saya akan melakukan langkah-langkah. Yang pertama, rapat bersama
instansi terkait seperti imigrasi dan pemerintah daerah karena kasus ini
bukan tanggung jawab polisi semata. Saya akan mengumpulkan semua stakeholder
(pemangku kepentingan) yang ada dan inisiatornya dari Polda NTT karena
saya mendapatkan perintah langsung dari Presiden," ujarnya.
Pencegahan
juga akan dilakukan oleh aparat kepolisian dengan melakukan pendekatan
kepada para penyalur dan para calon tenaga kerja agar tidak terlibat
dalam aksi perdagangan manusia.
Pencegahan dilakukan dengan
melibatkan Babinkamtibmas setiap wilayah untuk bisa mengingatkan warga
yang hendak bekerja di luar negeri.
"Yang juga akan saya lakukan adalah tindakan keras bagi mereka para stakeholder yang tidak melaksanakan fungsi dan kewajiban masing-masing dengan baik," ujarnya.
No comments:
Post a Comment