JAKARTA, - Biasanya, gerakan Teman Ahok memosting tanggapan-tanggapan mereka terhadap hal terkait Pilkada DKI 2017 melalui akun Facebook mereka. Namun kemarin, mereka mengungkapkan rasa malu dan permintaan maaf mereka melalui akun Facebook.
Ternyata, permintaan maaf tersebut ditujukan kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang beberapa hari lalu di-sweeping oleh salah satu ormas di Jakarta.
"Kami, atas nama warga Jakarta yang mendukung Pak Ahok, menyampaikan maaf dan empati yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Purwakarta," tulis Teman Ahok, Selasa (29/12/2015).
"Kami merasa malu, Pak, karena Jakarta masih belum jadi tempat yang ramah untuk toleransi. Bahkan, seorang pejabat negara masih bisa diintimidasi oleh ormas dan hanya ditonton oleh penegak hukum."
Teman Ahok juga meminta agar Bupati Purwakarta tidak menyamaratakan karakter ormas tersebut dengan karakter seluruh warga Jakarta. Artinya, tidak semua warga Jakarta mendukung sikap ormas tersebut.
Postingan itu dibuat sekaligus untuk mengomentari berita tribunnews.com bagian Jawa Barat yang menulis komentar Dedi soal sweeping.
Dedi memutuskan untuk meninggalkan Jakarta untuk menghormati Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Supaya, keamanan daerah pemerintahan Basuki tetap kondusif tanpa keberadaannya. Dia sampai batal menerima penghargaan secara langsung pada hari itu.
Aksi "sweeping" mencari Dedi ini berlangsung pada Senin (28/12/2015) di Taman Ismail Marzuki pada acara Malam Anugerah Federasi Teater Indonesia di kawasan TIM.
Sejumlah ormas keagamaan memeriksa setiap kendaraan yang masuk ke Taman Ismail Marzuki. Khusus mobil, diminta membuka kaca jendela.
No comments:
Post a Comment