Pedagang ayam segar di pasar Pagi Kabupaten Nunukan. Pertumbuhan kerdil pada ayam membuat harga daging ayam segar meroket di wilayah perbatasan.
NUNUKAN, Harga daging ayam segar di Nunukan, Kalimantan Utara melonjak menjadi Rp 50.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 40.000 per kilogram.
Harga ini diperkirakan terus melonjak menjelang pergantian tahun 2015 menuju 2016.
“Biasanya akan naik lagi menjelang malam tahun baru karena warga biasanya menggelar acara bakar ayam," ujar salah seorang pedagang ayam di Pasar Pagi Nunukan, Imah, Rabu (30/12/2015).
Selain menjelang tahun baru, menurut Imah, kenaikan harga daging ayam ini dipengaruhi pertumbuhan tidak normal ayam ternak di Nunukan.
Menurut dia, pertumbuhan tidak normal pada ayam ini menjadikan peternak menambah usia pemeliharaan hingga ayam mencapai bobot 1,5-2 kilogram .
Biasanya, dalam 35 hari, ayam yang diternak bobotnya sudah mencapai Rp 1,8 kilogram hingga 2 kilogram dan siap dijual.
Namun karena pertumbuhannya tidak normal, ayam berusia sebulan yang diternak tersebut bobotnya hanya 8 ons.
“Peternak menahan ayamnya karena rugi kalau dijual. Mungkin sampai habis tahun baru baru bisa dijual,” imbuh Imah.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan, Pertanian, dan Tanaman Pangan Kabupaen Nunukan Jabbar mengaku belum tahu penyebab pertumbuhan ayam ternak yang tidak normal.
Untuk memenuhi kebutuhan daging ayam menjelang tahun baru, pemerintah kabupaten setempat memberikan kemudahan bagi pedagang untuk mendatangkan ayam beku dari Sulawesi maupun dari Tawau Malaysia.
“Dengan kebutuhan yang mendesak seperti ini, enggak ada langkah lagi selain mendatangkan dari luar. Yang penting tidak memutus rantai dinginnya itu sehingga menimbulkan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit bagi manusia yang mengonsumsinya,“ ujar Jabbar.
No comments:
Post a Comment