Aktivis membawa pita merah dalam kampanye Hari AIDS Sedunia, di Surabaya, Senin (1/12/2014). Sekitar 45.000 kasus HIV/AIDS terjadi di Indonesia sepanjang 2013 dan 14.400 kematian di tahun yang sama.
JAKARTA, Sebanyak 38 puskesmas di Jakarta melayani pemeriksaan HIV/AIDS gratis.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta Rohana Manggala mengatakan, sejumlah puskesmas tersebut juga membuka jasa penyuluhan gratis terkait HIV/AIDS.
"Sekarang sudah ada 38 puskesmas yang melayani pemeriksaan (HIV/AIDS) gratis. Kami sebenarnya sudah memberitahu kepada remaja usia 18-24 tahun untuk jangan sungkan-sungkan memeriksakan diri mereka," kata Rohana dalam peringatan Hari AIDS Sedunia, di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (29/11/2015).
Tahun ini, lanjut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan 20 ribu warganya mengikuti pemeriksaan HIV/AIDS.
Bahkan, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan 100.000 hingga satu juta warga Jakarta mengetahui status HIV/AIDS nya.
Rohana juga menyampaikan bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi dengan penularan HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Jumlah penderita terinfeksi AIDS di Jakarta 7.499 orang.
"Sekarang sudah 40 persen warga mengetahui status HIV mereka. Gubernur kemarin menandatangani Deklarasi Paris yang berkomitmen 90 persen warga mengetahui status HIV nya. Itu adalah komitmen dan Pak Gubernur bertekad untuk menyelesaikan masalah ini pada tahun 2020 dan akan berakhir getting to zero pada tahun 2030," ujar Rohana.
Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Fatahillah mengatakan, Pemprov DKI sudah menyediakan anggaran yang cukup untuk penanggulangan HIV/AIDS di Jakarta.
Ia pun mengimbau warga untuk tidak takut melakukan pemeriksaan HIV/AIDS di puskesmas.
"Langsung saja ke puskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, di rumah sakit umum daerah, kami juga berupaya memberi pembelajaran teknis dokter-dokter agar bisa memberikan solusi bagaimana HIV bisa diketahui," kata Fatahillah.
Selain itu, ia mengimbau remaja untuk tidak melakukan seks bebas. Sebab, hubungan badan merupakan salah satu cara penularan HIV/AIDS yang paling cepat.
Penyakit ini, lanjut dia, tidak melihat usia kecil, muda, maupun tua. Mantan Wali Kota Jakarta Barat itu mengatakan, perlu ada pencegahan yang dilakukan puskesmas kelurahan dan kecamatan untuk penanggulangan HIV/AIDS.
"Di tiap rumah sakit kami juga menyediakan kondom. Pemuka agama seperti Majelis Ulama Indonesia juga sudah mendorong memberi pencerahan warga, pemuka agama lain juga sudah melakukan upaya pencegahan," ucap Fatahillah.
No comments:
Post a Comment