Kegiatan itu untuk menyambut hari Anti Kekerasan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 25 November.
Staf LBH APIK Aceh, Eliyati kepada Kompas.com, Minggu (29/11/2015) menyebutkan posko tersebut akan dibuka hingga 9 Desember 2015 mendatang.
"Siapa pun yang ingin berkonsultasi terhadap masalah perempuan silakan datang ke posko tersebut. Kita ingin hentikan kekerasan terhadap perempuan sekarang juga," ujar Eliyati.
Posko itu dibuka karena angka kekerasan terhadap perempuan terbilang tinggi di Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Kekerasan berupa kekerasan dalam rumah tangga dan seksual akhir-akhir ini terus terjadi di Aceh.
Selain melayani konsultasi dan pengaduan, sambung Eliyanti, pihaknya sekaligus mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan.
Saat ini, angka kekerasan terhadap perempuan di Lhokseumawe tercatat yaitu 13 kasus untuk kekerasan dalam rumah tangga, tujuh kasus untuk pelecehan seksual terhadap anak, dan tujuh kasus pelecehan seksual saat pacaran.
"Kasus kekerasan dalam rumah tangga paling dominan. Ini terus kita kampanyekan, agar suami dan istri saling menghormati dalam rumah tangga, dan bersikap anti kekerasan selama hidupnya," terang Eliyanti.
Staf LBH APIK Aceh, Eliyati kepada Kompas.com, Minggu (29/11/2015) menyebutkan posko tersebut akan dibuka hingga 9 Desember 2015 mendatang.
"Siapa pun yang ingin berkonsultasi terhadap masalah perempuan silakan datang ke posko tersebut. Kita ingin hentikan kekerasan terhadap perempuan sekarang juga," ujar Eliyati.
Posko itu dibuka karena angka kekerasan terhadap perempuan terbilang tinggi di Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Kekerasan berupa kekerasan dalam rumah tangga dan seksual akhir-akhir ini terus terjadi di Aceh.
Selain melayani konsultasi dan pengaduan, sambung Eliyanti, pihaknya sekaligus mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan.
Saat ini, angka kekerasan terhadap perempuan di Lhokseumawe tercatat yaitu 13 kasus untuk kekerasan dalam rumah tangga, tujuh kasus untuk pelecehan seksual terhadap anak, dan tujuh kasus pelecehan seksual saat pacaran.
"Kasus kekerasan dalam rumah tangga paling dominan. Ini terus kita kampanyekan, agar suami dan istri saling menghormati dalam rumah tangga, dan bersikap anti kekerasan selama hidupnya," terang Eliyanti.
No comments:
Post a Comment