Sambil Berurai Air Mata, Pensiunan Tentara Ini Serahkan Anaknya yang Terlibat Pembunuhan
Untung mendampingi anaknya JE (17) di Polsek Taman Sari Jum at (27/5/2016).
BANGKA, Untung (56) tak mampu membendung tangisnya seusai menyerahkan anaknya, JE (17), ke polisi pada Jumat (27/5/2016). Anaknya tersebut menjadi otak pembunuhan Hendi (24), pegawai DKP Pangkal Pinang.
Untung mengatakan, tanggung jawab dirinya sebagai orangtua menghantui saat mengetahui anaknya merupakan tersangka pembunuhan.
"Bagaimanapun saya sebagai orangtua merasa bersalah, ini juga tanggung jawab saya sebagai orangtua," kata Untung yang pensiun sebagai prajurit TNI tahun lalu itu.
Selain JE, anak Untung yang lain, AL (15), juga terlibat dalam kasus pembunuhan ini. Saat ini AL sedang menjalani persidangan.
Sebelumnya, AL serta DE (13), pelaku lainnya, lebih dulu dibekuk anggota Polsek Taman Sari Pangkal Pinang.
Dengan diserahkan JE ke polisi, tiga tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Hendi sudah diamankan polisi.
Kasus ini diawali dengan penemuan mayat di hutan dekat Stadion Depati Amir Pangkal Pinang bulan lalu, yang kemudian identitasnya diketahui adalah Hendi, pegawai DKP Pangkal Pinang.
Polsek Taman Sari Pangkal Pinang kemudian menangkap AL dan DE. Dari keduanya, diketahui otak kejadian tersebut adalah JE yang sudah menghilang.
Polisi pun mengeluarkan DPO untuk JE yang telah disebar.
Gara-gara "ngelem"
Berdasarkan keterangan pelaku AL, pengeroyokan terhadap korban Hendi Pratama, pegawai honorer DKP Pemkot Pangkal Pinang, berawal dari kebiasaan korban dan tersangka serta rekannya mengisap lem Aibon di tempat kejadian perkara (TKP) penemuan sesosok mayat.
Oleh karena dendam dan sakit hati karena korban tidak mau membagikan Aibon untuk diisap bersama-sama, para pelaku menyusun rencana untuk menghabisi korban.
Akhirnya para tersangka langsung menyerang korban hingga meninggal dunia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment