Kata Luhut, Presiden Jokowi Selalu Terkenang PAN dan Reformasi


Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat membawakan aambutan presiden di acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (29/5/2016)

JAKARTA, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mewakili Presiden Joko Widodo yang seyogyanya hadir untuk membuka Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (PAN). Dia pun membacakan pidato Presiden Jokowi yang seharusnya dibacakan dalam pembuka Rakernas PAN tersebut.
Dalam pidato tersebut, Presiden berpesan agar PAN menjadi partai yang selalu mengawal agenda reformasi.
"Setiap hadir di acara PAN, dan setiap ingat PAN maka saya ingat reformasi," ujar Luhut membacakan pesan Jokowi saat membuka Rakernas PAN di JIExpo, Jakarta, Minggu (29/5/2016).
Luhut melanjutkan, sebagai partai, PAN memiliki jejak sejarah istimewa. PAN lahir dari rahim reformasi dan didirikan oleh tokoh yang hendak mewujudkan Indonesia baru dan Indonesia yang lebih baik.
 
Ada tiga tugas utama dalam menjalankan agenda reformasi yakni pemberantasan korupsi, peningkatan lapangan pekerjaan, dan menghapuskan kesenjangan sosial yang masih tinggi. "Untuk menuntaskan reformasi butuh persatuan dan gotong royong termasuk harus dilakukan oleh semua kader PAN di seluruh tanah air," lanjut Luhut.
 
Dalam Rakernas, peserta akan membahas dua hal, yakni internal dan eksternal PAN. Persoalan internal, misalnya penyempurnaan sejumlah aturan partai. Ada 23 peraturan partai yang akan disempurnakan sekaligus disesuaikan dengan AD/ART PAN yang telah disahkan dalam Kongres 2015 lalu. Adapun, tentang persoalan eksternal, peserta akan membahas sejumlah isu, mulai dari kesejahteraan masyarakat, kejahatan seksual, hingga konsolidasi menjelang Pilkada serentak 2017.

No comments:

Post a Comment