10 Tahun Lumpur di Sidoarjo, Lapindo Mengaku Sudah Gelontorkan Rp 8 Triliun
PT Lapindo Brantas Inc, Hesti Armiwulan
SURABAYA, PT Lapindo Brantas Inc mengaku sudah menggelontorkan dana sebesar lebih dari Rp 8 triliun untuk recovery bencana Lumpur Panas di Sidoarjo selama 10 tahun sejak 2006. Vice Corporate Communication, PT Lapindo Brantas Inc, Hesti Armiwulan mengatakan, dari jumlah itu, Rp 3,7 triliun di antaranya untuk pelunasan berkas jual beli lahan warga di enam desa terdampak. Adapun sisanya untuk teknis pembuatan dan pemeliharaan tanggul lumpur melalui Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Jumlah itu kata Hesti belum Rp 781 miliar lebih pinjaman dana talangan dari pemerintah untuk melunasi 3.337 berkas jual beli lahan korban lumpur tahun lalu.
"Dana itu pinjaman dari pemerintah, bunganya 4,6 persen per tahun, dan harus lunas sebelum 2019," kata dia dalam sebuah diskusi di Surabaya, Jumat (27/5/2016).
Tahun lalu, pemerintah mengucurkan dana talangan untuk melunasi pembelian tanah dan bangunan warga korban Lumpur Sidoarjo dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007.
Dari dana talangan senilai Rp 781.688.212.000, pemerintah mendapat jaminan aset senilai Rp 2.797.442.841.586.
Surat perjanjian saat itu ditandatangani oleh Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mewakili Pemerintah sebagai Pihak Pertama, serta Presiden Lapindo Brantas Inc. Tri Setia Sutisna dan Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam sebagai Pihak Kedua.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment