Ahok: RT/RW Sistem Peninggalan Jepang dan Dimanfaatkan Orde Baru


 Para pengurus RT dan RW protes keberatan dengan kebijakan membuat laporan via Qlue. Mereka datang ke DPRD DKI untuk memprotes masalah ini.

JAKARTA,  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, RT/RW adalah sistem yang dibentuk saat masa pendudukan Jepang di Indonesia. Sistem itu kemudian dimanfaatkan oleh rezim Orde Baru. Menurut Ahok, pemanfaatan RT/RW oleh Jepang dan Orde Baru memiliki kesamaan, yakni untuk mengawasi masyarakat.
"Jepang dulu ngawasin siapa keluar masuk. Orde Baru dimanfaatkan lagi. (Ketua RT/RW) dikuasai sampai jaringan Golkar dulu untuk mengontrol warga," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (30/5/2016).
Meski demikian, Ahok menolak jika dianggap ingin menghapus RT/RW. Ia hanya ingin agar para ketua RT/RW mengubah pandangannya. Sebab, ia menilai masih banyak ketua RT/RW yang memanfaatkan posisinya untuk meraup keuntungan pribadi dengan cara-cara yang tidak baik.
"Mereka ada harusnya melayani, bukan buat berkuasa, apalagi malakin orang," ujar Ahok.

Ia pun kembali menyinggung para ketua RT/RW yang menolak kewajiban melaporkan aduan masyarakat via Qlue. Tidak hanya itu, Ahok juga mengimbau ketua RT/RW yang sibuk dan tak sempat melayani warga untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
"Kalau pulang kerja malam, jangan jadi RT bos. Kasih saja istri atau anak kamu. Kan kita juga butuh ada orang yang memperhatikan warganya," kata Ahok.

No comments:

Post a Comment