Kata Ahok, Penolakan Qlue karena Setoran dari Parkir Liar Oknum Ketua RT/RW Hilang


 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama salaman dengan warga yang hadir di Teman Ahok Fair, Minggu (29/5/2016).

JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai kisruh Qlue yang saat ini terjadi hanya alasan yang dibuat-buat oleh oknum ketua RT/RW. Kisruh Qlue, kata dia, merupakan puncak kekesalan dari oknum ketua RT/RW terhadap dirinya. Menurut Ahok, oknum ketua RT/RW yang kesal kepadanya adalah para ketua RT/RW yang kini kehilangan pendapatan dari sejumlah kegiatan pelanggaran, di antaranya seperti parkir dan pedagang kaki lima (PKL) liar.
Ahok menduga para oknum ketua RT/RW itu dulunya sering mendapat setoran dari kegiatan-kegiatan tersebut.
"Qlue ini kan cuma nyari alasan gimana mau ribut sama saya. Kalau mau ribut sama saya, dia bilang, "Gue ribut sama Ahok, kenapa? Karena lapak saya diambil". Ya malu dong gue ribut sama Ahok karena parkir diambil sama UPT parkir," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (30/5/2016).
Seperti diberitakan, belakangan ini muncul sejumlah ketua RT/RW yang mengeluhkan kewajiban mereka melaporkan keluhan masyarakat via aplikasi pengaduan milik Pemprov DKI, Qlue.

Selain mengeluhkan sulitnya penggunaan Qlue, mereka juga menilai besaran uang operasional bulanan yang hitung-hitungannya Rp 10.000 per laporan dianggap terlalu kecil. Meski demikian, Ahok menegaskan bahwa ia yakin alasan dari para ketua RT/RW itu hanya dibuat-buat.
"Jadi, menurut saya, Qlue ini urusan terlalu kecil. Ini sebenarnya tidak ada urusan dengan Qlue. Ini sebenarnya urusannya adalah lapak-lapak kami bongkarin, karena mereka jual lapak bisa Rp 1,5 juta sebulan dari PKL, parkir liar," ujar Ahok.

No comments:

Post a Comment