Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Johan Budi SP sebagai Juru Bicara Presiden di Istana Merdeka, Selasa (12/1/2015).
JAKARTA, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dalam peringatan di Bandung, Rabu (1/6/2016).
"Penentuan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila akan diumumkan besok
melalui keppres," kata Johan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu
(31/5/2016).
Johan belum mengetahui pasti apakah keppres tersebut turut mengatur 1 Juni sebagai hari libur nasional. Namun, ia memastikan, jika memang 1 Juni dijadikan libur nasional, hari libur itu tidak akan langsung berlaku besok.
Johan belum mengetahui pasti apakah keppres tersebut turut mengatur 1 Juni sebagai hari libur nasional. Namun, ia memastikan, jika memang 1 Juni dijadikan libur nasional, hari libur itu tidak akan langsung berlaku besok.
"Kalaupun 1 Juni dijadikan hari libur berlakunya akan tahun depan," ucap Johan.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelumnya
sempat menyampaikan keinginannya agar pemerintah menetapkan 1 Juni
sebagai hari libur nasional. Menurut Megawati, hari tersebut harus
menjadi hari peringatan lahirnya Pancasila.
Saat menjadi pembicara kunci dalam seminar dan bedah buku Revolusi Pancasila
di Jakarta Convention Center, Selasa (27/10/2015), Megawati
mengungkapkan bahwa Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono pernah
berjanji akan menetapkan 1 Juni sebagai hari libur nasional.
Menurut Megawati, 1 Juni dapat dimanfaatkan untuk memperingati hari kelahiran Pancasila dan momentum merekatkan bangsa.
"Saya nagih SBY pada tanggal 1 Juni jadikan hari libur nasional. Sampai hari ini pun boro-boro...," kata Megawati.
"Saya nagih SBY pada tanggal 1 Juni jadikan hari libur nasional. Sampai hari ini pun boro-boro...," kata Megawati.
Presiden kelima Republik Indonesia ini mengaku heran mengapa gagasan
menetapkan 1 Juni sebagai hari nasional tidak kunjung terealisasi.
Ia menyayangkan jika gagasan tersebut tidak diwujudkan karena ingin
mengeliminasi peran Presiden Soekarno dalam kelahiran Pancasila.
"Kalau seumpamanya bukan Bung Karno, apa dijadikan hari nasional? Aneh kadang pikiran bangsa kita ini, seperti ambivalen, sejarah diombang-ambing," ujarnya.
Nahdlatul Ulama atau NU secara resmi dan kelembagaan sebelumnya meminta kepada Presiden Jokowi untuk menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.
"Kalau seumpamanya bukan Bung Karno, apa dijadikan hari nasional? Aneh kadang pikiran bangsa kita ini, seperti ambivalen, sejarah diombang-ambing," ujarnya.
Nahdlatul Ulama atau NU secara resmi dan kelembagaan sebelumnya meminta kepada Presiden Jokowi untuk menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.
Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Lahir ke-93 NU di Lapangan Candra Wilwatikta, Pasuruan, Jawa Timur.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyatakan, NU telah melakukan
berbagai kajian akademis, baik yang bersifat historis maupun ideologis.
No comments:
Post a Comment