Animo untuk Ahok Baru Sampai di Tingkat Media Sosial


Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro saat menghadiri diskusi yang diselenggarakan MMD Initiative, di Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).

JAKARTA, Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan, kapabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta belum teruji. Pasalnya, pada Pilkada DKI Jakarta 2012, warga Jakarta memilih Joko Widodo, bukan Ahok, yang berpasangan dengannya.
"Pak Jokowi muncul dengan karakter yang merakyat dan bersih. Nah, sekarang Ahok sendirian, enggak ada Jokowi, ya kita uji apakah masih seperti itu animonya," kata Wiwik, sapaan Siti, beberapa waktu lalu.
Saat ini, kata dia, pendukung Ahok baru terlihat di dunia maya saja. Warga Jakarta tidak semuanya memiliki media sosial (medsos).
"Ini kan sekarang animonya baru di tingkat medsos. Masyarakat itu kan bukan masyarakat medsos, jangan salah," kata Wiwik.
Ia mengatakan, Ahok hanya perlu bekerja dengan baik hingga sisa waktu pemerintahannya. Nantinya, masyarakat Jakarta dapat menilai apakah dia layak didukung pada Pilkada DKI Jakarta 2017 atau tidak.
Ia juga harus membuktikan ucapannya selama ini sebagai sosok pemberantas korupsi.
"Kayak kasus Sumber Waras, jangan sampai dia terlibat karena, sekali terlibat, susah mengembalikan kepercayaan masyarakat. Apalagi dia sudah putus hubungan dengan partai, cara tidak manis," kata Wiwik.
Ahok telah menyatakan akan maju melalui jalur independen pada Pilkada DKI tahun depan. Ia didukung tim relawannya, "Teman Ahok".
Ahok memilih Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur.
Sejauh ini, Ahok juga didukung oleh dua partai politik, yakni Partai Nasdem (5 kursi) dan Partai Hanura (10 kursi).

No comments:

Post a Comment