Jika Pilkada DKI Hanya Diikuti PNS, Ahok Yakin Kalah


 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melepas petugas BPS yang akan melakukan Sensus Ekonomi 2016 di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (28/4/2016).

JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan sistem yang kini diterapkannya di Pemerintah Provinsi DKI menuntut seorang PNS bekerja dengan maksimal. Ia mengatakan, sistem itulah yang membuatnya tidak disenangi oleh banyak pegawai negeri sipil (PNS).
Oleh karena yakin banyak PNS yang tidak menyukainya, Ahok bahkan berujar pasti akan kalah di pemilihan kepala daerah (Pilkada) jika pemilihnya hanya PNS DKI beserta anggota keluarganya.
"Kalau Pilkada hanya diikuti PNS dan keluarganya, saya pasti tidak akan terpilih sebagai gubernur. Karena ada kenyamana bapak ibu yang saya ambil," ujar dia saat melantik 150 pejabat eselon III dan IV di Balai Kota, Jumat (29/4/2016).
Meskipun yakin banyak PNS yang tidak senang kepadanya, Ahok mengaku tidak mau ambil pusing. Asal bisa bekerja dengan baik, ia menjamin PNS itu akan tetap bisa mendapatkan jabatan dan naik pangkat.
"Saya kan selalu dapat lampiran intel. Saya tahu siapa-siapa PNS yang jelek-jelekin saya. Tapi tidak masalah. Asal bisa bekerja sesuai dengan sumpah jabatan. Banyak kok PNS yang ngata-ngatain saya kafir, tapi tetap bisa naik pangkat," ujar Ahok.

No comments:

Post a Comment