Sebelum Putuskan Blok Masela di Darat, Jokowi Sampai Kerahkan Intelijen


Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar, di kantor kepresidenan, Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (30/3/2016). Pemerintah akhirnya memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) berjenis premium dan solar masing-masing turun Rp 500, berlaku mulai 1 April 2016.

JAKARTA, Keputusan Presiden Joko Widodo untuk membangun kilang pengolahan gas Blok Masela di darat didasarkan pada kajian yang mendalam. Jokowi mengaku sampai menurunkan intelijen sebelum memutuskan hal itu.
"Saya turunkan intelijen untuk dengarkan suara di Maluku, di sini menghendaki darat," ujar Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Jembatan Merah Putih di Ambon, dikutip dari rilis Tim Komunikasi Presiden, Senin (4/4/2016).
Presiden menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur skala besar memberikan dampak signifikan bagi daerah sekitar.
Selain itu, jika kilang dibangun di darat akan memudahkan pengawasan pembangunannya, tak seperti jika dibangun di laut.
Presiden berharap putra-putri daerah dapat berperan serta dalam pembangunan sekaligus pengelolaan Blok Masela. Proyek tersebut direncanakan rampung pada 2024 yang akan datang.
"Ini dibangun sekitar 8 tahun yang akan datang. Mestinya SDM diambil oleh Maluku, jangan sampai saya sudah maksa di darat seperti ini, nanti dari luar (tenaga kerjanya)," kata Presiden.
Presiden juga telah memerintahkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mempersiapkan ahli-ahli minyak dan gas dari Universitas Pattimura.
Sehingga, dalam kurun waktu empat hingga lima tahun mendatang, tenaga terampil sudah siap.
"Siapkan ini. Tidak ada lagi alasan SDM tidak ada. Dihitung sekalian dari sekarang, kalau mereka butuh 1000, siapkan 2000," ujar Presiden.

No comments:

Post a Comment