Ahok Instruksikan Dinas Kesehatan Urus Peredaran Vaksin Palsu di 4 Rumah Sakit


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat berada di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/6/2016).

JAKARTA,  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah mendengar kabar mengenai peredaran vaksin palsu di 4 rumah sakit. Namun, dia belum memperoleh laporan utuh mengenai hal itu. Basuki menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk mengurus hal ini.
"Nanti Dinas Kesehatan yang akan urus," ujar pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (27/6/2016).
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Agung Setya mengungkap, sebanyak empat rumah sakit diduga berlangganan vaksin palsu yang diproduksi tersangka pasangan suami istri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina. Selain itu, dua apotek juga terbiasa menjual vaksin palsu ini.
"Toko obat ada dua, kalau rumah sakitnya empat. Di Jakarta semua," ujar Agung.
Namun, Agung enggan mengungkap nama rumah sakit dan apotek tersebut karena dikhawatirkan mengganggu proses penyidikan. Ia pun tak bersedia mengungkap apakah rumah sakit dan apotek tersebut mengetahui bahwa vaksin yang mereka terima palsu.
Kasus ini terungkap berawal dari fakta lapangan banyaknya anak yang kondisi kesehatannya terganggu usai diberi vaksin. Selain itu, ada pula laporan pengiriman vaksin balita di beberapa puskesmas yang mencurigakan.
Dari hasil penangkapan, diketahui ada tiga pabrik pembuat vaksin palsu, yakni di Bintaro, Bekasi Timur dan Kemang Regency.

No comments:

Post a Comment