Perbaiki Jalan Tanpa Menunggu Tender
Wakl Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf meninjau lokasi jalan rusak di Jalan Kalianak, Surabaya yang merupakan tulang punggung jalur jalan Surabaya - Semarang - Jakarta, Rabu pagi (18/1). Masyarakat mengeluhkan kerusakan jalan nasional yang belum bisa diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum karena penergjaan masih menunggu lelang tender perbaikan dan baru akan terlaksana Pebruarti 2017. Pemprov Jatim mengusulkan ada perbaikan aturan keuangan agar dana perbaikan jalan bisa lebih cepat dicairkan
PASURUAN, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendesak pemerintah pusat melalui lembaga di Kementerian Pekerjaan Umum, yakni Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII (BBPJN VII), agar segera memulai memperbaiki jalan nasional yang rusak di Jawa Timur. Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf meminta agar alat-alat berat untuk perbaikan jalan nasional segera digerakkan.
"Paling tidak untuk menambal lubang-lubang yang kecil sampai tibanya pelaksanaan perbaikan sesuai jadwalnya," kata Syaifullah saat inspeksi mendadak jalan rukak di Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (16/1/2017).
Menurut Syaifullah, jalan provinsi yang rusak di wilayah Jawa Timur saat ini sepanjang 158 km. Kerusakan antara lain terjadi di Bangil hingga perbatasan Probolinggo, jalur jalan Trosobo hingga by pass Krian, serta ruas jalan Mojokerto–Jombang.
Selain itu, ada ruas Babat-Jombang 12 km, wilayah Lamongan 3 km, dan Bojonegoro serta Nganjuk.
Di Gresik, ruas jalan yang berlubang hingga seluas sekitar 1 meter persegi dan kedalaman 20 cm menimbulkan protes warga setempat dengan cara penutupan jalan oleh benda-benda, seperti pohon tumbang. Suara protes disampaikan berupa spanduk.
Syaifullah juga mengunjungi lokasi-lokasi genangan air di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Di wilayah ini, beberapa desa menghadapi problem tahunan genangan air di musik penghujan.
"Perlu dibuat semacam area genangan, mungkin seluas lima hektar karena kawasan ini posisinya cukup rendah terhadap muka air sungai sehinga menjadi tempat perhentian aliran air sungai jika terjeadi luapan akibat curah hujan yang tinggi seperti sekarang," kata dia.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional I Jawa Timur Nanang Permadi, Senin (17/1/2017) mengatakan, meski proses pekerjaan perbaikan jalan nasional baru dilelang Februari 2017, pihaknya tidak keberatan memulai pekerjaan sekarang untuk melayani masyarakat.
Menurut dia, kerusakan pada jalan nasional terjadi karena hujan yang menyebabkan kerusakan pada aspal. Selain hujan, faktor lain karena kelebihan beban muatan kendaraan.
Ia menjelaskan, tingkat kemantapan jalan provinsi di Jatim mencapai 89,79 persen. Sisanya 10,21 persen belum mantap. Pada 2017, target kondisi mantap jalan diharapkan bisa mencapai 92 persen.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menambahkan, selain melaporkan kondisi jalan yang mengalami kerusakan hingga membahayakan pengendara kendaraan bermotor, pihaknya juga mengusulkan ada pengaturan di ruas Malang–Lawang–Purwosari karena kerawanan akibat kondisi jalan yang menurun.
Pekan lalu, kecelakaan akibat rem blong truk mengakibatkan enam pengendara dan penumpang tewas di tempat kejadian.
"Kami sudah usulkan ada penambahan rambu-rambu lalu lintas yang lebih mencolok. Selain itu tergantung peraturannya kami mengkaji nuntuk mengusulkan ada semacam ruas jalan yang dilengkapi garis kejut jalan pada lokasi yang rawan agar masyarakat lebih waspada," katanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment