Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengikuti debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
JAKARTA, Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat, dinilai unggul dalam debat perdana yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta pada 13 Januari 2017.
Penilaian itu berdasarkan survei dari Indikator Politik Indonesia
(IPI) dari tanggal 12 Januari - 20 Januari 2017 dengan responden 808
orang. Namun respoden yang dianalisi sebanyak 697 orang.
Penilaian terkait debat itu berdasarkan 43,2 persen responden yang menonton pada debat perdana itu. Sisanya, 33,5 persen tak menonton, dan 23,3 persen diwawancara sebelum debat.
Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, di Jakarta, Rabu (25/1/2017), memaparkan tiga elemen penilaian debat, yakni penyampaian pendapat atau gagasan, program kerja, dan pemahaman masalah.
Pada elemen pemahaman masalah, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan penilaian 47 persen, diikuti Anies Baswedan-Sandiaga Uno 26 persen, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 19 persen dan delapan persen tak menjawab.
Kemudian pada elemen program kerja, Ahok-Djarot mendapat penilaian 46 persen, diikuti Anies-Sandiaga 28 persen, Agus-Sylvi 19 persen dan sembilan persen tak menjawab.
Elemen terakhir, penyampaian gagasan atau pendapat, Ahok-Djarot mendapat penilaian 39 persen, Anies-Sandiaga 35 persen, Agus-Sylvi 21 persen dan enam persen tidak menjawab.
"Ahok unggul jauh terutama di faktor pemahaman. Sementara penyampaian pendapat antara Anies dan Ahok relatif kompetitif," kata Burhanuddin.
Metode survei menggunakan stratified multistage random sampling. Adapun data yang dianalisis hanya responden asli sebanyak 697 yang memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 3,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Penilaian terkait debat itu berdasarkan 43,2 persen responden yang menonton pada debat perdana itu. Sisanya, 33,5 persen tak menonton, dan 23,3 persen diwawancara sebelum debat.
Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, di Jakarta, Rabu (25/1/2017), memaparkan tiga elemen penilaian debat, yakni penyampaian pendapat atau gagasan, program kerja, dan pemahaman masalah.
Pada elemen pemahaman masalah, pasangan Ahok-Djarot mendapatkan penilaian 47 persen, diikuti Anies Baswedan-Sandiaga Uno 26 persen, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 19 persen dan delapan persen tak menjawab.
Kemudian pada elemen program kerja, Ahok-Djarot mendapat penilaian 46 persen, diikuti Anies-Sandiaga 28 persen, Agus-Sylvi 19 persen dan sembilan persen tak menjawab.
Elemen terakhir, penyampaian gagasan atau pendapat, Ahok-Djarot mendapat penilaian 39 persen, Anies-Sandiaga 35 persen, Agus-Sylvi 21 persen dan enam persen tidak menjawab.
"Ahok unggul jauh terutama di faktor pemahaman. Sementara penyampaian pendapat antara Anies dan Ahok relatif kompetitif," kata Burhanuddin.
Metode survei menggunakan stratified multistage random sampling. Adapun data yang dianalisis hanya responden asli sebanyak 697 yang memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 3,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
No comments:
Post a Comment