Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat
JAKARTA, Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berkampanye dengan mengunjungi permukiman padat penduduk di RT 016/03, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).
Begitu melihat kedatangan Ahok, warga setempat langsung heboh. Mereka
mendekati dan berfoto bersama Ahok, tak terkecuali Dwi (41). Saat
melihat Ahok dan ada keramaian, Dwi yang tengah mengendarai motor
langsung menghentikan laju motornya. Dia berlari untuk mendekati Ahok.
"Cepetan... Keburu enggak ada Pak Ahok-nya," kata Dwi sambil menggandeng anaknya yang masih kecil.
Dia kemudian berhasil mendekati Ahok. Dia meminta tolong rekannya untuk memotret dirinya bersama Ahok yang memakai kemeja kotak-kotak. Saat berfoto bersama, anak perempuannya menangis.
"Wah nangis...," kata Ahok sambil tertawa.
Sang ibu mengabaikan tangisan anaknya. Ia tetap meminta temannya untuk memotret dirinya bersama Ahok. Namun, anak perempuannya justru menangis semakin kencang. Warga lain yang melihat meminta Dwi untuk mengajak anaknya pulang.
"Heuh kapan lagi ini ketemu Pak Ahok. Biarin aja ah (anak menangis)," kata Dwi sambil menggerutu ke anaknya.
"Mama... mama... gendong...," anak Dwi menangis sambil berteriak.
Dwi kemudian menggendong anaknya dan membawa ke tempat yang lebih sepi. Hanya saja, ia kembali mengejar Ahok dan menitipkan anaknya. Ia kembali meminta temannya untuk memotret dirinya bersama Ahok.
"Eh cepetan fotoin gue nih lagi selfie sama Pak Ahok," kata Dwi kepada temannya.
"Ribet amat dah ah," kata teman Dwi.
Puas berfoto-foto, Dwi menyalami Ahok. "Aduh gemetar saya Pak Ahok," kata Dwi tertawa.
"Cepetan... Keburu enggak ada Pak Ahok-nya," kata Dwi sambil menggandeng anaknya yang masih kecil.
Dia kemudian berhasil mendekati Ahok. Dia meminta tolong rekannya untuk memotret dirinya bersama Ahok yang memakai kemeja kotak-kotak. Saat berfoto bersama, anak perempuannya menangis.
"Wah nangis...," kata Ahok sambil tertawa.
Sang ibu mengabaikan tangisan anaknya. Ia tetap meminta temannya untuk memotret dirinya bersama Ahok. Namun, anak perempuannya justru menangis semakin kencang. Warga lain yang melihat meminta Dwi untuk mengajak anaknya pulang.
"Heuh kapan lagi ini ketemu Pak Ahok. Biarin aja ah (anak menangis)," kata Dwi sambil menggerutu ke anaknya.
"Mama... mama... gendong...," anak Dwi menangis sambil berteriak.
Dwi kemudian menggendong anaknya dan membawa ke tempat yang lebih sepi. Hanya saja, ia kembali mengejar Ahok dan menitipkan anaknya. Ia kembali meminta temannya untuk memotret dirinya bersama Ahok.
"Eh cepetan fotoin gue nih lagi selfie sama Pak Ahok," kata Dwi kepada temannya.
"Ribet amat dah ah," kata teman Dwi.
Puas berfoto-foto, Dwi menyalami Ahok. "Aduh gemetar saya Pak Ahok," kata Dwi tertawa.
No comments:
Post a Comment