Tema Debat Pilkada Dinilai Pengaruhi Perilaku Pemilih di Jakarta


Pilkada DKI Jakarta 2017 yang digelar Populi Center di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).

JAKARTA, Direktur Populi Center, Usep S Ahyar, mengatakan, tema debat yang diangkat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 akan memengaruhi perilaku pemilih di Jakarta. Pemilih biasanya akan menyaksikan debat jika tema yang diangkat merupakan hal yang menjadi kepedulian mereka. "Tema ini memengaruhi perilaku pemilih. Kalau tidak cocok, pembahasan itu tidak urgent, tidak terlalu srek dengan pemilih, sedikit sekali memengaruhi," ujar Usep dalam diskusi yang digelar Populi Center di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).
Berdasarkan hasil riset Populi Center, Usep menyebutkan bahwa ada beberapa permasalahan di Jakarta yang dinilai diminati masyarakat. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain terkait dengan kemacetan, harga kebutuhan pokok, tenaga kerja, hingga kesehatan.
"Ini tema-tema yang dibawakan yang menyangkut diharapkan untuk dibahas. Menurut hasil riset kami, itu persoalan yang harus segera diselesaikan," kata dia.
Meski begitu, tema dan debat tersebut hanya akan memengaruhi pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) atau pemilih yang belum mantap dengan pilihannya (swing voters).
"Kalau loyal voters agak sedikit memengaruhinya karena bisa tertutup obyektivitasnya," kata Usep.
Sementara itu, pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai pemilih di Jakarta merupakan pemilih yang rasional. Untuk meyakinkan pemilih yang rasional, para pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta harus menggunakan data saat debat.
"Data itu bisa dipergunakan untuk meyakinkan pemilih rasional. Itu penting, orang rasional itu harus dirasionalkan," kata Yayat dalam kesempatan yang sama.
Debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 akan digelar Jumat besok di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Tema debat kedua adalah reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan penataan kawasan perkotaan.

No comments:

Post a Comment