Duterte Ingin Pasukan AS Keluar dari Filipina dalam 2 Tahun


 Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara di hadapan forum dagang dan investasi di Beijing, China, Kamis (20/10/2016).

TOKYO,  Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengeluarkan pernyataan mengejutkan, terkait hubungan militer dengan Amerika Serikat.
Dalam kunjungan kerjanya ke Tokyo, Jepang, Rabu (26/10/2016), Duterte mengaku ingin pasukan AS keluar dari wilayah Filipina dalam tempo dua tahun.
Komentar Duterte ini muncul melengkapi rangkaian komentar Duterte tentang keengganannya terhadap Washington.
Sebelumnya di Davao, Filipina, dia mengaku tak berniat memutuskan hubungan dengan AS. Padahal saat melakukan kunjungan ke Beijing, China, Duterte menyebut akan segera berpisah dengan AS.
"Saya ingin, mungkin dalam tempo dua tahun ke depan, negara saya bebas dari keberadaan pasukan asing," ungkap Duterte.
Dia berbicara saat hadir dalam Forum Ekonomi di Tokyo, dan jelas merujuk kepada hubungan Manila dan Washington.
"Saya ingin mereka keluar dan jika pun saya harus merevisi atau membatalkan perjanjian, maka hal itu akan saya lakukan," tegas dia, seperti dikutip AFP.
AS saat ini memiliki pangkalan di Filipina. Di sana ada sejumlah kecil pasukan khusus AS di sebelah selatan Mindanao, dalam misi membantu perlawanan terhadap terorisme.
Duterte sebelum mengatakan, pasukan AS harus keluar dari Mindanao karena keberadaan mereka di sana telah menaikkan tensi di wilayah dengan penduduk mayoritas Muslim. Termasuk, memanaskan kondisi dari para pemberontak yang bertahan di sana.  

No comments:

Post a Comment