Ahok Cuti, Bonus PON Timbul Tenggelam
Pelari putri asal DKI Jakarta, Rini Budiarti keluar sebagai juara pada final lari 1500 meter putri di PON XIX di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Minggu (25/9/2016). Ia meraih emas dengan catatan waktu 4:29.05.
JAKARTA, Rencana pembagian bonus atau tali asih PON XIX buat para atlet DKI mengalami beberapa perubahan menjelang cutinya Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama pada 28 Oktober hingga Februari ini.
Terakhir kali pembatalan upacara pemberian bonus secara simbolis pada Kamis (27/10/2016) kembali dibatalkan. Dalam surat edaran pembatalannya, KONI DKI menyebut pembatalan dilakukan menyusul Rakor Askesra Pemprov DKI Jakarta.
Dalam rapat yang dihadiri oleh Biro Dikmental dengan Bapeda, Disorda, Inspektorat dan KONI ini tercetus bahwa ada beberapa pertimbangan yaitu usulan APBD P Pemprov masih dikaji di Kemendagri; Perlunya diterbitkan aturan yang tertuang dalam Pergub yang mengatur pemberian tali asih serta adanya fakta berkas administrasi verifikasi beberapa canbor yang belum tuntas.
Mengenai poin ketiga ini pihak KONI Pemprov DKI bahkan mengeluarkan surat edaran yang meminta kepada Klub/Perkumpulan/Yayasan/Perguruan di mana atletnya merupakan peraih medali emas PON XIX/2016 untuk melengkapi dokumen keberadaan mereka. Kelengkapan itu antara lain menyangkut Akta pendirian, SK Menkumham, keterangan domisili, status perkumpulan yang diakui oleh Pengprov cabor yang besangkutan
Sejak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menggariskan kebijakan bahwa pemberian bonus peraih medali emnas PON XIX akan disalurkan kepada perkumpulan/klub, isu status perkumpulan olahraga ini memang menjadi kontroversial. Faktanya memang banyak perkumpulan/klub olah raga yang tidak memiliki kelengkapan administratif atau bahkan banyak yang juga tak terdaftar di Pengprov cabor.
Kebijakan yang digariskan Guberbur Basuki Tjahaja Purnama ini memang menimbulkan posisi serba salah. Sebagian besar para pemangku kepentingan menginginkan para peraih medali perak dan perunggu juga mendapat bonus atas jeriuh payah mereka di PON XIX lalu. Sementara pendistribusiannya pun dilakukan langsung kepada atlet peraih medali.
Karena itu, pihak KONI DKI Jakarta sempat mengumumkan bonus atau tali asih akan diumumkan pada 19 Oktober lalu, termasuk dengan formula dan rencana pendistribusiannya. Namun rencana ini kemudian diundur pada 27 Olktober ini. Namun rencana ini pun kemduian dibatalkan.
"Kami akan rapat untuk membicarakan hal ini pada Kamis (27/10/2018) siang," kata ketua umum KONI DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian.
Pada PON XIX/2016 ini, kontingen DKI jakarta bgerada di peringkat tiga di bawah tuan rumah Jawa Barat dan Jawa Timur. DKI mengumpulkan 132 emas, 124 perak dan 118 perunggu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment