Pengembang Punya Utang 86.000 Unit Rusun, Sikap Ahok Melunak


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka Rakerda REI (Real Estate Indonesia) DKI, di Hotel Ritz Carlton, Selasa (1/12/2015).

JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan tidak akan tergesa-gesa menagih kewajiban pengembang membangun rumah susun.

Basuki mengatakan pengembang berkewajiban membangun 86.000 unit rusun di Jakarta. Namun hingga kini rusun-rusun itu belum juga dibangun.

"Kami akan hitung-hitung dulu berapa unit. REI (Real Estate Indonesia) sekarang juga sedang susah duit. Yah kami voor-voor-an, ditunda 1-2 tahun enggak apa-apa, tapi mesti mulai dicicil," kata Basuki, seusai menghadiri Rakerda REI DKI Jakarta, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Selasa (1/12/2015). 

Basuki mengakui perekonomian tengah lesu. Sehingga pengembang juga mengalami kesulitan mengembalikan modal atas properti yang dibangun.

"Saya tahu pengembang ini punya utang 86.000 unit rusun ke DKI. Tapi pas saya jadi gubernur, perekonomian dan bisnis properti juga lagi lesu. Pengembang bingung mau balik modal saja susah dan bagaimana kewajiban bayar ke kami," kata Basuki.

Meski demikian, lanjut Basuki, Pemprov DKI tetap akan menagih kewajiban pengembang membangun rusun. ?Seluruh unit rusun di Jakarta dibangun dengan ukuran luas 30 meter persegi.

"Saya tidak mau lagi rusun kayak dulu, hancur-hancuran. Kayak kandang aja bocornya gila-gilaan. Semua unit luasnya harus 30 meter persegi dan tahun depan luasnya naik jadi 36 meter persegi dan naik lagi 72 meter persegi," kata Basuki.

No comments:

Post a Comment