Radha Khrisna, paman pemilik toko senjata yang tewas ditembak orang tak dikenal di Medan, Sumatera Utara, Rabu (18/1/2017).
MEDAN, Sebelum tewas ditembak dua orang tak dikenal pada Rabu (18/1/2017), Indra Gunawan (43), pemilik toko senjata Kuna di Jalan Ahmad Yani, Medan, Sumatera Utara, juga pernah diserang pada 2014.
"Tahun 2014 pernah diserang, tapi sampai sekarang pelakunya tak
pernah tertangkap," kata paman korban, Radha Khrisna, Rabu siang.
Radha mengatakan bahwa keponakannya dikenal gigih membela kebenaran. Semasa hidup, korban aktif di berbagai organisasi, antara lain menjadi Ketua Hindu Center, Ketua STM Hindu Indonesia, dan Ketua Kuil Krisna di Medan.
"Saya tahu betul korban orangnya kayak mana, enggak pernah macam-macam," kata dia.
Radha berharap polisi bisa mengungkap kasus ini dengan cepat dan menangkap pelakunya. Ia meminta pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.
Direktur Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nur Fallah menyatakan, berdasarkan pemeriksaan awal, korban tertembak di dada bagian kiri dekat ketiak hingga menembus ke punggung.
Saat ini polisi telah memeriksa empat saksi dan masih menyelidiki jenis senjata yang digunakan para pelaku.
"Saksi yang kami periksa sopir, istri, penjaga toko, dan saksi di TKP. Untuk jenis senjata belum kita ketahui karena pelurunya bersarang di tubuh korban," kata Fallah.
Indra alias Kuna tewas setelah ditembak di dekat toko Kuna Air Riffle & Airfoft Gun miliknya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Awalnya korban beserta istri berhenti di depan toko mereka. Saat turun dari mobilnya, korban dipanggil penjual susu keliling yang berjarak sekitar 15 meter dari toko.
Kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor sudah menunggu di seberang jalan. Seorang di antaranya berjalan melawan arah mendekati korban. Adapun pelaku lain menunggu di atas sepeda motor.
Setelah menembak korban, seorang pelaku berlari ke arah rekannya yang menuggu dan kabur melewati Jalan Ahmad Yani IV.
Dalam kondisi terluka, korban berlari menuju mobil dan akhirnya di depan tokonya. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Putri Hijau Medan, tetapi jiwanya tak tertolong.
Radha mengatakan bahwa keponakannya dikenal gigih membela kebenaran. Semasa hidup, korban aktif di berbagai organisasi, antara lain menjadi Ketua Hindu Center, Ketua STM Hindu Indonesia, dan Ketua Kuil Krisna di Medan.
"Saya tahu betul korban orangnya kayak mana, enggak pernah macam-macam," kata dia.
Radha berharap polisi bisa mengungkap kasus ini dengan cepat dan menangkap pelakunya. Ia meminta pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.
Direktur Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nur Fallah menyatakan, berdasarkan pemeriksaan awal, korban tertembak di dada bagian kiri dekat ketiak hingga menembus ke punggung.
Saat ini polisi telah memeriksa empat saksi dan masih menyelidiki jenis senjata yang digunakan para pelaku.
"Saksi yang kami periksa sopir, istri, penjaga toko, dan saksi di TKP. Untuk jenis senjata belum kita ketahui karena pelurunya bersarang di tubuh korban," kata Fallah.
Indra alias Kuna tewas setelah ditembak di dekat toko Kuna Air Riffle & Airfoft Gun miliknya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Awalnya korban beserta istri berhenti di depan toko mereka. Saat turun dari mobilnya, korban dipanggil penjual susu keliling yang berjarak sekitar 15 meter dari toko.
Kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor sudah menunggu di seberang jalan. Seorang di antaranya berjalan melawan arah mendekati korban. Adapun pelaku lain menunggu di atas sepeda motor.
Setelah menembak korban, seorang pelaku berlari ke arah rekannya yang menuggu dan kabur melewati Jalan Ahmad Yani IV.
Dalam kondisi terluka, korban berlari menuju mobil dan akhirnya di depan tokonya. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Putri Hijau Medan, tetapi jiwanya tak tertolong.
No comments:
Post a Comment