"Enggak Apa-apa di Kepulauan Seribu, yang Penting Kerja..."
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menerima aduan pekerja harian lepas (PHL) Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur atau pasukan oranye, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/1/2017).
JAKARTA, Salah seorang pasukan oranye, Soeadji, hanya ingin pekerjaannya kembali. Dia tidak keberatan jika nantinya tidak ditempatkan di Jatinegara lagi. Soeadji merupakan salah satu dari 27 anggota pasukan oranye Jatinegara yang diberhentikan.
"Enggak apa-apa deh di Kepulauan Seribu, yang penting kerja," ujar Soeadji di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Sekatan, Rabu (18/1/2017).
Maklum, ini merupakan satu-satunya mata pencaharian Soeadji untuk membiayai keluarganya. Soeadji mengatakan dia sudah bertugas sejak 1993.
Dulu pekerjaan semacam ini masih dikelola oleh pihak swasta. Setelah Pemprov DKI melakukan swakelola, Soeadji ikut ditarik menjadi PHL di Suku Dinas Kebersihan DKI di Jakarta Timur.
Setelah 24 tahun bekerja, kini dia diberhentikan. Padahal, dia masih harus membiayai istri dan anak-anaknya.
Soeadji sedih dan merasa menjadi sampah masyarakat. Sebab, dia tidak memiliki pekerjaan lagi.
"Saya mendingan jadi tukang sampah daripada sampah masyarakat. Sekarang sudah enggak kerja, ya begini, jadi sampah masyarakat," ujar Soeadji.
Bukan hanya Soeadji yang sudah bekerja hingga 1993. Pasukan oranye lain, Abdul Rohim, juga sudah bekerja sejak 1993.
Abdul masih ingat dulu dia masih digaji sebesar Rp 3.500 per hari. Abdul mengatakan, keluarganya begitu kaget karena dia tiba-tiba diberhentikan. Padahal, gaji yang akan diterima pasukan oranye pada tahun 2017 sudah mencapai Rp 4 juta.
"Istri kaget, 'kok Bapak bisa ditendang begitu aja sih'," ujar Abdul menirukan ucapan istrinya.
Abdul bersama para pasukan oranye yang dipecat lainnya kini sedang menperjuangkan nasib. Mereka bolak-balik mengadu kepada Plt Gubernur DKI Sumarsono. Abdul berharap usaha ini akan membuahkan hasil.
"Tapi kalau memang sudah enggak bisa, ya sudah saya mau dagang saja," ujar Abdul.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment