Pedagang kaki lima (PKL) berusaha menghindari petugas Satpol PP saat razia di Jalan Karet Pasar Baru Timur 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).
JAKARTA, Salah
seorang pedagang kaki lima (PKL) terlibat tarik-menarik dagangan dengan
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu (30/3/2016). Peristiwa
tersebut sontak jadi perhatian warga di sekitar Jalan Karet Pasar Baru
Timur 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dengan sekuat tenaga, dan dibantu pedagang lainnya, PKL itu tampak meronta-ronta dan mencoba membawa lari gerobak dagangannya agar lepas dari Satpol PP.
"Pak... Tolong jangan diambil dagangan saya," pinta PKL perempuan yang enggan disebutkan namanya itu ke petugas Satpol PP.
Para pedagang bersikeras dan terus melawan petugas. Petugas Satpol PP juga tak mau kalah untuk menertibkan gerobak para pedagang tersebut.
Dengan tenang, seorang petugas Satpol PP menjelaskan bahwa para pedagang berdagang di lokasi yang salah, yakni badan jalan. Petugas juga meminta agar para pedagang tak melawan sehingga barang dagangannya tidak hancur.
"Ibu tenang aja. Dagangannya dikeluarin semua. Gerobaknya saya bawa," kata petugas.
Para pedagang akhirnya menurut. Seorang pedagang terlihat mengeluarkan barang dagangannya keluar dari gerobak yang bertuliskan "Nasi Goreng".
"Ya ampun, nyari duit kok gini amat, dikejar-kejar kayak penjahat," ucap pedagang.
Nasib serupa juga dialami Karina (43), pedagang nasi di sekitar jalan tersebut. Ia tampak mengelak saat gerobak dagangannya dibawa petugas.
Namun, Karina tak berdaya dan akhirnya menyerah. "Saya dari tahun 1995 dagang di sini," kata Karina sambil menurunkan dagangannya.
Hasil jerih payahnya berdagang nasi ia gunakan untuk menyekolahkan anak-anaknya, sedangkan suaminya menganggur. Bukan kali ini dagangannya diangkut. Meski berulang kali kena razia, Karina tak kapok dan kembali berdagang.
"Abis saya cari makan di sini. Mau diapain lagi, Mas," seloroh Karina.
Sementara itu, Kasatpol PP Kecamatan Tanah Abang, Santoso, mengungkapkan, penertiban PKL ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat melalui aplikasi Qlue. Masyarakat mengeluh jalan tembusan antara KH Mas Mansyur dan Jalan Jenderal Sudirman selalu macet lantaran ada okupasi jalan oleh PKL.
"Kami terus lakukan patroli ke depannya untuk membersihkan PKL di sini. Dari hasil razia, ada sekitar 30 lapak kami bersihkan," ungkap Santoso.
Dengan sekuat tenaga, dan dibantu pedagang lainnya, PKL itu tampak meronta-ronta dan mencoba membawa lari gerobak dagangannya agar lepas dari Satpol PP.
"Pak... Tolong jangan diambil dagangan saya," pinta PKL perempuan yang enggan disebutkan namanya itu ke petugas Satpol PP.
Para pedagang bersikeras dan terus melawan petugas. Petugas Satpol PP juga tak mau kalah untuk menertibkan gerobak para pedagang tersebut.
Dengan tenang, seorang petugas Satpol PP menjelaskan bahwa para pedagang berdagang di lokasi yang salah, yakni badan jalan. Petugas juga meminta agar para pedagang tak melawan sehingga barang dagangannya tidak hancur.
"Ibu tenang aja. Dagangannya dikeluarin semua. Gerobaknya saya bawa," kata petugas.
Para pedagang akhirnya menurut. Seorang pedagang terlihat mengeluarkan barang dagangannya keluar dari gerobak yang bertuliskan "Nasi Goreng".
"Ya ampun, nyari duit kok gini amat, dikejar-kejar kayak penjahat," ucap pedagang.
Nasib serupa juga dialami Karina (43), pedagang nasi di sekitar jalan tersebut. Ia tampak mengelak saat gerobak dagangannya dibawa petugas.
Namun, Karina tak berdaya dan akhirnya menyerah. "Saya dari tahun 1995 dagang di sini," kata Karina sambil menurunkan dagangannya.
Hasil jerih payahnya berdagang nasi ia gunakan untuk menyekolahkan anak-anaknya, sedangkan suaminya menganggur. Bukan kali ini dagangannya diangkut. Meski berulang kali kena razia, Karina tak kapok dan kembali berdagang.
"Abis saya cari makan di sini. Mau diapain lagi, Mas," seloroh Karina.
Sementara itu, Kasatpol PP Kecamatan Tanah Abang, Santoso, mengungkapkan, penertiban PKL ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat melalui aplikasi Qlue. Masyarakat mengeluh jalan tembusan antara KH Mas Mansyur dan Jalan Jenderal Sudirman selalu macet lantaran ada okupasi jalan oleh PKL.
"Kami terus lakukan patroli ke depannya untuk membersihkan PKL di sini. Dari hasil razia, ada sekitar 30 lapak kami bersihkan," ungkap Santoso.
No comments:
Post a Comment