"Hubungan Diplomatik Bisa Terjadi asal Israel Akui Kemerdekaan Palestina"


Hikmahanto Juwana

JAKARTA,  Pengamat sekaligus guru besar hukum internasional, Hikmahanto Juwana mengatakan, pembentukan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel mungkin saja dilakukan. Syaratnya, Israel memberikan atau mengakui kemerdekaan negara Palestina. Pemerintah Indonesia bisa mengajukan syarat tersebut sebagai posisi tawar yang kuat apabila Israel ingin memiliki hubungan diplomatik.
"Bisa saja hubungan diplomatik terjadi, tapi dengan satu syarat Israel mengakui kemerdekaan Palestina sebagai bangsa terjajah. Lagipula saya lihat Israel yang lebih butuh hubungan diplomatik, sampai harus mengundang wartawan Indonesia ke sana," ujar Hikmahanto saat dihubungi, Rabu (30/3/2016) malam.
Ia mengatakan, sikap Pemerintah Indonesia sampai saat ini tetap menolak penjajahan Israel terhadap Palestina dan tetap menganggap Israel sebagai negara penjajah. Indonesia sangat mendukung kemerdekaan untuk Palestina.

Meskipun diketahui kedua negara mempunyai relasi dagang, tetapi Hikmahanto belum melihat adanya suatu kebutuhan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
"Apabila hubungan diplomatik tersebut dilakukan sebelum Israel mengakui kemerdekaan Palestina, artinya Indonesia telah melanggar konstitusi dengan mengakui kedaulatan negara Israel," kata dia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyerukan pembentukan hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia.
Seruan itu disampaikan Netanyahu ketika menerima kunjungan delegasi wartawan Indonesia, Senin (28/3/2016), di kantornya di Jerusalem.

"Sudah waktunya untuk menjalin hubungan resmi antara Indonesia dan Israel. Kita memiliki banyak peluang kerja sama bilateral, khususnya di bidang teknologi air dan teknologi canggih," katanya kepada delegasi wartawan Indonesia, seperti dilaporkan Times of Israel, Selasa (29/3/2016).

No comments:

Post a Comment