Said Aqil: Konstelasi Politik Terguncang jika Ada Hubungan Diplomatik RI-Israel


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj menyampaikan seruan menanggapi perkembangan situasi kebangsaan pasca pemilihan presiden di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (10/7). PBNU meminta semua pihak untuk saling menahan diri dengan tidak merayakan kemenangan yang telah diklaim sebelum ada keputusan dari KPU demi menjaga persatuan dan keharmonisan berbangsa.

JAKARTA, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menegaskan, konstelasi politik di dalam dan luar negeri akan terguncang jika Indonesia mewujudkan hubungan diplomatik dengan Israel. Hal itu disampaikan Said menanggapi seruan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang pembentukan hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia.
"Itu bisa mengguncangkan konstelasi politik. Belumlah, belum," ujar Said di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Said mengatakan, pemerintah Indonesia harus konsisten dengan komitmen keberpihakannya kepada Palestina.

Jika Israel terus menggerogoti Palestina, Said meminta Indonesia tidak mewujudkan hubungan diplomatik dengan Israel.
"Selama Israel menggusur desa dan rumah warga Palestina, kami tidak bisa menyetujui adanya hubungan diplomatik. Setiap hari di sana itu ada penggusuran, ada penyerobotan lahan," ujar Said.
Lagipula, mewujudkan hubungan diplomatik dengan sebuah negara bukanlah hal yang mudah. Selain memerlukan lobi formal, diperlukan juga lobi informal yang rentan terhadap gejolak politik dalam dan luar negeri.

"Masih jauhlah. Itu harus didahului dengan pendekatan informal, lobi-lobi informal. Kalau langsung formal, ya enggak bisa. Seperti yang saya bilang tadi bisa mengguncangkan konstelasi politik," ujar dia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyerukan pembentukan hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia.
Seruan itu disampaikan Netanyahu ketika menerima kunjungan delegasi wartawan Indonesia, Senin (28/3/2016), di kantornya di Jerusalem.

"Sudah waktunya untuk menjalin hubungan resmi antara Indonesia dan Israel. Kita memiliki banyak peluang kerja sama bilateral, khususnya di bidang teknologi air dan teknologi canggih," katanya kepada delegasi wartawan Indonesia, seperti dilaporkan Times of Israel, Selasa (29/3/2016).

No comments:

Post a Comment