Ahok Perdengarkan Rekaman, Kepala TPU Minta Pungli yang Cukup buat Cicilan Mobil 3 Bulan


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (pakai jas dan pakai kacamata) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat tabur bunga di pemakaman ibu angkat Basuki, Misribu Andi Baso Amier binti Acca, di TPU Karet Bivak, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah besar dengan adanya pungutan liar di Taman Pemakaman Umum Petamburan. Dia membungkam Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati dengan bukti rekaman.

Saat rapat pimpinan pada Senin, 28 Maret 2016, Basuki memperdengarkan rekaman yang disimpan di dalam ponselnya itu.
Lalu terdengar perbincangan dua orang pria, yang salah satunya disebut Basuki adalah Kepala TPU Petamburan.

"Jadi terserah Anda mau kasih berapa, yang penting cukup buat bayar cicilan mobil tiga bulan, sama BTN dua bulan," bunyi rekaman tersebut.

Basuki menganggap Ratna masih membela anak buahnya. Padahal, sudah jelas bahwa mereka melakukan pungutan liar terhadap warga yang hendak memakamkan kerabatnya.

Menanggapi hal itu, Ratna menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rolling kepala TPU. Namun, jawaban itu tidak membuat Basuki puas.

Menurut Basuki, seharusnya Ratna memecat kepala TPU yang melakukan pungli. Namun, kata Basuki, Ratna malah terus membela anak buahnya.

"Saya minggu depan pecat ibu. Kesal saya. Saya betul-betul serius. Ibu masih belain anak buahnya terus. Pecat sudah itu PNS," ucap Basuki dengan nada kesal.

Basuki mengatakan, dia akan terus membongkar permainan pungli para PNS. Dia sudah mengirimkan "detektif-detektif" untuk merekam segala permainan itu sebagai bukti.

No comments:

Post a Comment