Warga yang Mengungsi Mulai Kembali ke Kota Palmyra


Seorang prajurit Suriah membawa bendera hitam ISIS yang diturunkan setelah merebut kembali kota Palmyra, Minggu (27/3/2016).

PALMYRA, Ratusan warga kota kuno Palmyra meluapkan kegembiraan mereka setelah kota itu dibebaskan dari cengkeraman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sebagian besar warga Palmyra tak melupakan bagaimana ISIS meneror warga sejak kelompok itu menguasai kota kuno tersebut pada pertengahan tahun lalu.

Seorang pria bernama Mohammed mengatakan, Palmyra sudah melalui masa paling kritis dalam sejarah setelah ISIS dipukul mundur dari kota bersejarah itu.

"ISIS sudah melakukan kejahatan luar biasa dengan membunuhi warga sipil. Terima kasih untuk tentara kami (Suriah) dan Rusia yang membebaskan kota kami. Kini kami menunggu saatnya pulang kembali ke rumah," kata Mohammed.

Keluarga Mohammed bisa meninggalkan Palmyra tak lama setelah ISIS menduduki kota berjuluk "Permata Padang Pasir" itu. Mohammed sekeluarga mengungsi ke kota Homs dan berhasil menemukan tempat tinggal sementara.

"Kami meninggalkan Palmyra beberapa jam sebelum ISIS menguasai seluruh kota. ISIS mengirim puluhan mobil berisi bom ke dalam kota dan beberapa kerabat saya masih belum diketahui nasibnya," tambah dia.

Penduduk Palmyra lainnya, seorang gembala bernama Jassim, meninggalkan kota itu menusu Deri ez-Zor, setelah kota itu diduduki ISIS.

"Begitu memasuki kota, ISIS langsung merampas ternak kambing dan domba milik saya. Rumah kerabat saya dibakar hanya karena dia bekerja di kantor pos milik pemerintah," ujar Jassim.

Sementara itu, seorang prajurit Suriah, Ayham mengatakan, dia tak sabar menanti berakhirnya pembersihan ranjau dan bom yang ditinggalkan ISIS di kota itu.

"Sungguh sebuah kehormatan bagi saya berjuang demi kota kelahiran saya. Itulah sebabnya saya ikut dalam pembebasan Palmyra. Saya kini bahagia warga bisa kembali ke kota ini," kata Ayham.

Pada Minggu (27/3/2016), angkatan darat Suriah yang dudukung milisi bersenjata dan AU Rusia merebut kembali kota bersejarah yang diduduki ISIS selama sekitar satu tahun.

No comments:

Post a Comment