SMS Ajakan untuk Memerangi Barat Beredar di Distrik Molenbeek
Distrik Molenbeek di Brussels, Belgia, merupakan kawasan yang banyak dihuni warga keturunan Maroko. Distrik ini dikenal sebagai kawasan miskin, rawan kejahatan dengan tingkat pengangguran tinggi. Alhasil, banyak pemuda di distrik ini yang direkrut ISIS untuk bertempur di Suriah atau Irak.
BRUSSELS, Para pemuda di distri Molenbeek, Brussels menerima pesan singkat di ponsel mereka yang menyerukan agar mereka "menentukan pilihan yang benar" dan "memerangi orang Barat".
Pesan singkat itu menyebar pada Minggu (27/3/2016) dari sebuah nomor pra-bayar yang tak bisa dilacak keberadaannya.
Pesan ini menyusul sebuah video yang disebarkan lewat Facebook yang menampilkan para pemuda Molenbeek merayakan serangan Brussels pekan lalu. Video itu kini sudah dihabus Facebook.
"Saudaraku, mengapa kalian tak memerangi orang Barat? Buatlah pilihan yang tepat dalam hidup kalian," demikian isi SMS yang ditulis dalam bahasa Perancis itu.
Sejauh ini tak diketahui bagaimana pengirim mendapatkan nomor telepon para pemuda di distrik Molenbeek itu.
Namun, seorang aktivis yakin para perekrut ISIS mengunduh semua nomor kontak dari telepon genggam para rekrutan baru dan memilih para pemuda berdarah Afrika Utara sebagai penerima SMS.
Jamal Ikazban, anggota parlemen dari Partai Sosialis, mengatakan, pengiriman SMS itu meningkatkan ketegangan di kalangan warga keturunan Maroko yang banyak tinggal di distrik Molenbeek.
"Ini seperti para pengedar obat terlarang yang menunggu di luar gerbang sekolah. Kami merasakan hal yang sama. Mereka adalah predator, para pemuda ini adalah korbannya," ujar Jamal.
Jamal Zaria, seorang ulama di masjid Arafat di Molenbeek, mengatakan, kekhawatiran para orangtua di distrik Molenbeek kini semakin meningkat.
"Mereka seperti menghadapi sesuatu layaknya kanker tahap akhir. Hal ini menyebar cepat. Kami berlomba melawan waktu untuk membangun sistem imunitas untuk anak-anak kami agar bisa menolak pesan-pesan ISIS," ujar Jamal.
Seorang ibu yang kedua putranya pergi berperang di Suriah mengatakan, saat itu putranya dihujani ratusan SMS menjelang kepergiannya.
"Selama 10 hari sebelum dia meninggalkan rumah, perekrutnya mengirim 140 SMS sehari," ujar perempuan yang tak mau disebutkan namanya itu.
Celakanya, ujar perempuan itu, polisi tak mau ikut campur saat dia melaporkan kedua putranya hendak pergi ke Istanbul, Turki.
Molenbeek adalah salah satu distrik termiskin di Brussels dengan angka pengangguran mencapai sekitar 50 persen.
Para pemuda mengeluhkan, berbagai perusahaan menolak menanggapi surat lamaran kerja jika di amplopnya tertera kode pos Molenbeek.
"Bergabung dengan ISIS sama dengan bunuh diri. ISIS memahami ada keputusasaan di sini (Molenbeek) yang digunakan sebagai alat indoktrinasi dan merekrut orang-orang ini. Saya sangat kecewa kami belum melakukan apa-apa," tambah Jamal Ikazban.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment