Hanura Berharap Hasil Positif pada Pemilu 2019 dari Dukungannya terhadap Ahok


Bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama ketika memberikan keterangan kepada wartawan bersama Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji (kanan Basuki). Partai Hanura mendeklarasikan dukungannya kepada Basuki pada Pilkada DKI 2017, di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016).

JAKARTA, Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Hanura, Erik Satrya Wardana, berharap dukungan partainya terhadap Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dapat membawa manfaat positik pada pemilu serentak tahun 2019.
"Kami enggak minta jatah (kepada Ahok). Enggak ada itu jatah. Manfaat bagi parpol (Hanura) adalah ketika parpol bisa mendapatkan dukungan besar di Pileg (pemilu legislatif). Itu tujuan partai kan," kata Erik di Hotel Marlynn Park, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).
Erik mengatakan, pertarungan sebenarnya bukanlah saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Namun pada pemilu legislatif 2019.
Partai Hanura yang dipimpin Wiranto itu menargetkan menang di 32 kabupaten/kota dan 3 provinsi pada pilkada serentak 2017, termasuk DKI Jakarta.
Ia membantah keputusan Partai Hanura mendukung Ahok pada Pilkada DKI semata-mata karena Wiranto.
"Nanti kami hadapkan dengan hasil survei mayoritas mendukung Ahok bagaimana. Kami membantah ada intimidasi (keputusan mendukung Ahok), karena saya termasuk yang kritis di partai dan saya tidak merasa diintimidasi," kata Erik.
Partai Hanura resmi menyatakan dukungan terhadap Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang maju melalui jalur independen. Hanura memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Sebelum Hanura, Partai Nasdem juga mendukung Ahok. Nasdem punya lima kursi di DPRD DKI Jakarta. Dengan demikian total kursi dukungan untuk Ahok di DPRD DKI menjadi 15. Sebuah parpol atau koalisi parpol minimal memiliki 22 kursi untuk dapat mengusung satu pasawangan cagub dan cawagub di DKI Jakarta.

No comments:

Post a Comment