Presiden Joko Widodo
JAYAPURA, Polda Papua membantah dugaan penyerangan Markas Polsek Sinak dan penembakan di Papua terkait dengan rencana kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Papua.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Patrige Renwarin, hasil
analisis awal Polda Papua memperlihatkan bahwa motif dari penyerangan
itu adalah melakukan perampasan senjata dan amunisi.
Serangan itu, menurut Patrige, dilakukan dengan memanfaatkan kelengahan anggota Polsek.
"Karena tanpa kedatangan Presiden pun, kelompok kriminal bersenjata ini tetap melakukan penyerangan (terhadap) aparat dan warga sipil," kata Patrige di Mapolda Papua, Senin (28/12/2015).
Terkait dugaan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam kasus penyerangan tersebut, Patrige mengatakan, kepolisian berpegang bahwa pelaku yang melakukan tindak kriminal harus ditindak.
"Dalam kepolisian, kami tidak mengenal kelompok OPM. Yang ada mereka yang melakukan tindak kriminal bersenjata adalah kelompok kriminal bersenjata yang pasti akan kami tindak," ucap Patrige.
"Dalam pengejaran ini, kami akan berusaha menangkap pelaku dalam kondisi hidup atau mati," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata melakukan penyerangan terhadap Mapolsek Sinak, Kabupaten Puncak, Minggu malam kemarin.
Dalam kejadian ini, tiga anggota Polsek meninggal dunia dan tujuh pucuk senjata laras panjang serta satu peti amunisi dibawa kabur anggota kelompok kriminal bersenjata.
Tiga anggota Polsek Sinak yang meninggal dunia adalah Briptu Moh Rasyid Ridho Mandoan (28), Bripda Ilham (21), dan Bripda Muhammad Arman Syah (21).
Sementara itu, dua anggota Polsek Sinak yang selamat dalam penyerangan itu, Bripda Riyan (21), terkena tembakan di lengan kanan, dan Briptu Frans Yos Dumapa (27).
Serangan itu, menurut Patrige, dilakukan dengan memanfaatkan kelengahan anggota Polsek.
"Karena tanpa kedatangan Presiden pun, kelompok kriminal bersenjata ini tetap melakukan penyerangan (terhadap) aparat dan warga sipil," kata Patrige di Mapolda Papua, Senin (28/12/2015).
Terkait dugaan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam kasus penyerangan tersebut, Patrige mengatakan, kepolisian berpegang bahwa pelaku yang melakukan tindak kriminal harus ditindak.
"Dalam kepolisian, kami tidak mengenal kelompok OPM. Yang ada mereka yang melakukan tindak kriminal bersenjata adalah kelompok kriminal bersenjata yang pasti akan kami tindak," ucap Patrige.
"Dalam pengejaran ini, kami akan berusaha menangkap pelaku dalam kondisi hidup atau mati," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata melakukan penyerangan terhadap Mapolsek Sinak, Kabupaten Puncak, Minggu malam kemarin.
Dalam kejadian ini, tiga anggota Polsek meninggal dunia dan tujuh pucuk senjata laras panjang serta satu peti amunisi dibawa kabur anggota kelompok kriminal bersenjata.
Tiga anggota Polsek Sinak yang meninggal dunia adalah Briptu Moh Rasyid Ridho Mandoan (28), Bripda Ilham (21), dan Bripda Muhammad Arman Syah (21).
Sementara itu, dua anggota Polsek Sinak yang selamat dalam penyerangan itu, Bripda Riyan (21), terkena tembakan di lengan kanan, dan Briptu Frans Yos Dumapa (27).
No comments:
Post a Comment