Presiden Joko Widodo berbicara saat avara pemberian grasi kepada lima narapida politik, (kiri ke kanan belakang) Jefrai Murib, Kimanus Wenda, Apotnalogolik Lokobal Numbungga Telenggen, dan Linus Hiluka, di LP Kelas II Abepura, Jayapura, Papua, 9 Mei 2015.
JAKARTA, Presiden Joko Widodo meminta kasus penyerangan Polsek Sinak di Kabupaten Puncak, Papua, ditangani serius oleh Polri dan TNI.
Jokowi ingin kasus penyerangan itu cepat diselesaikan agar keamanan Papua dapat terjamin.
"Beliau (Presiden) menyampaikan (kasus penyerangan Polsek) sebagai hal yang harus diprioritaskan untuk diselesaikan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Pramono mengungkapkan, Jokowi telah meminta Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menangani kasus penyerangan Polsek Sinak.
Terlebih lagi, penyerangan itu menyebabkan tiga anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Sinak tewas tertembak.
Meski demikian, kata Pramono, Presiden yakin kasus penyerangan Polsek Sinak dapat segera diatasi dan keamanan Papua dapat kembali terjamin.
Sebagai bentuk keyakinan itu, Jokowi memilih merayakan malam pergantian tahun di Raja Ampat, Papua.
"Beliau (Presiden) menyampaikan (kasus penyerangan Polsek) sebagai hal yang harus diprioritaskan untuk diselesaikan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Pramono mengungkapkan, Jokowi telah meminta Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menangani kasus penyerangan Polsek Sinak.
Terlebih lagi, penyerangan itu menyebabkan tiga anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Sinak tewas tertembak.
Meski demikian, kata Pramono, Presiden yakin kasus penyerangan Polsek Sinak dapat segera diatasi dan keamanan Papua dapat kembali terjamin.
Sebagai bentuk keyakinan itu, Jokowi memilih merayakan malam pergantian tahun di Raja Ampat, Papua.
"Presiden yakin ini segera bisa diatasi dan pemerintah memberikan
jaminan keamanan pada masyarakat yang ada di Papua," ujar Pramono.
No comments:
Post a Comment