Ahok Minta Warga Ikut Awasi dan Laporkan Praktik Calo Kamar di RSUD
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berfoto bersama warga yang sedang wisata di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
JAKARTA, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta warga melapor kepada Pemprov DKI Jakarta jika menemukan petugas yang menjadi calo dan berjanji memberikan kamar di RSUD dengan biaya tinggi.
"Lapor aja ke kami, biar kami pecat (calonya). Masyarakat juga jangan mau kalau dicaloin, tangkap, lapor ke kami," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Informasi mengenai adanya calo kamar ini berasal dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Dia mengaku menemukan pasien yang menggunakan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan, dan pihak rumah sakit menyatakan kamar perawatan penuh.
Namun nyatanya, terdapat banyak kamar yang kosong. Pasien BPJS akan diberi fasilitas kamar perawatan bila bersedia membayar.
"Ya makanya, saya bilang siapa namanya (calo)? Pecat! Sekarang saya tanya narkoba, hukum mati, masih ada enggak yang pakai narkoba? Banyak," kata Basuki.
Meski demikian, dia mengaku belum menerima laporan perihal percaloan di RSUD tersebut. Ahok menduga calo tersebut adalah oknum pekerja harian lepas (PHL) pengamanan atau satpam atau internal Pemprov DKI Jakarta.
Saat ini, lanjut dia, RSUD Koja telah membangun sistem sebagai pengawas ketersediaan kamar. Nantinya pasien juga dapat mengetahui kamar kelas mana saja yang penuh maupun kosong.
"Saya sudah minta mereka nyontek (sistem) RSUD Tarakan sama Koja. Saya enggak tahu (kasus ini terjadi) di RS mana, apa (RSUD) Cengkareng? Karena mereka selalu bilang enggak cukup (kamar untuk pasien BPJS)," kata Basuki.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment