Mahasiswi korban prostitusi di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (26/8/2016).
SURABAYA, Dua mahasiswi menjadi korban praktik prostitusi di Surabaya.
Keduanya ditawarkan oleh teman kosnya sendiri melalui akun media sosial Facebook.
Dua mahasiswi dari sebuah kampus swasta itu diamankan saat berduaan bersama pria di kamar sebuah hotel di Surabaya, Kamis (25/8/2016) kemarin.
Polisi juga mengamankan barang bukti uang Rp 400.000, bukti uang muka di rekening BCA, dan bukti pembayaran kamar hotel.
Dua mahasiswi itu ditawarkan oleh seorang mucikari, NA (28), melalui jejaring media sosial Facebook dengan harga masing-masing Rp 1,5 juta.
"Pembagiannya, 1 juta untuk korban, 500.000 untuk mucikari," kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar, Jumat (26/8/2016).
Saat menggerebek aksi prostitusi di hotel tersebut, tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya tidak hanya mengamankan dua korban dan mucikarinya, melainkan juga sopir yang mengantar dua korban ke hotel.
Kata Lily, kedua korban dan mucikari adalah tetangga kos di Jalan Kedung Anyar Surabaya.
"Korban mengaku membutuhkan biaya hidup dan kuliah, lalu menerima tawaran mucikari untuk dijual kepada pria hidung belang," jelas Lily.
Dua mahasiswi dari sebuah kampus swasta itu diamankan saat berduaan bersama pria di kamar sebuah hotel di Surabaya, Kamis (25/8/2016) kemarin.
Polisi juga mengamankan barang bukti uang Rp 400.000, bukti uang muka di rekening BCA, dan bukti pembayaran kamar hotel.
Dua mahasiswi itu ditawarkan oleh seorang mucikari, NA (28), melalui jejaring media sosial Facebook dengan harga masing-masing Rp 1,5 juta.
"Pembagiannya, 1 juta untuk korban, 500.000 untuk mucikari," kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar, Jumat (26/8/2016).
Saat menggerebek aksi prostitusi di hotel tersebut, tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya tidak hanya mengamankan dua korban dan mucikarinya, melainkan juga sopir yang mengantar dua korban ke hotel.
Kata Lily, kedua korban dan mucikari adalah tetangga kos di Jalan Kedung Anyar Surabaya.
"Korban mengaku membutuhkan biaya hidup dan kuliah, lalu menerima tawaran mucikari untuk dijual kepada pria hidung belang," jelas Lily.
No comments:
Post a Comment