Dua korban di antaranya meninggal dunia setelah ditangani pihak medis, Selasa (30/8/2016).
Peristiwa itu terjadi di Dusun Bingung Pandang, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, ini terjadi pada pukul 16.00 Wita. Puluhan orang dilarikan ke puskesmas setempat lantaran mengalami mual, pusing dan sakit perut seusai mengonsumsi keong laut.
Lantaran jumlah pasien keracunan yang mencapai 50 orang, pihak puskesmas kemudian merujuk 10 pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daeng Pajonga, Kabupaten Takalar, lantaran kondisinya terus memburuk. Bahkan, dua korban di antaranya meninggal dunia, yakni Bombong (43) dan Daeng Ngangki (55)
Pihak puskesmas yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Kemungkinan keong laut yang dikonsumsi korban mengandung zat atau sedimen pasir yang melengket pada cangkang keong. Saat akan dikonsumsi, cangkang keong tersebut tidak dicuci hingga bersih.
"Iya, ada yang meninggal dan kemungkinan keongnya terkontaminasi oleh zat atau sedimen pasir dan saat akan dikonsumsi keongnya tidak terlalu bersih," kata Jumaris, kepala Puskesmas Bangkala.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan kasus keracunan massal yang menimbulkan korban jiwa tersebut sedang diselidiki.
"Anggota sudah turun ke lapangan dan sementara dalam proses penyelidikan," kata Kombes Frans Barung Mangera, Kepal Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan.
Peristiwa itu terjadi di Dusun Bingung Pandang, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, ini terjadi pada pukul 16.00 Wita. Puluhan orang dilarikan ke puskesmas setempat lantaran mengalami mual, pusing dan sakit perut seusai mengonsumsi keong laut.
Lantaran jumlah pasien keracunan yang mencapai 50 orang, pihak puskesmas kemudian merujuk 10 pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daeng Pajonga, Kabupaten Takalar, lantaran kondisinya terus memburuk. Bahkan, dua korban di antaranya meninggal dunia, yakni Bombong (43) dan Daeng Ngangki (55)
Pihak puskesmas yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Kemungkinan keong laut yang dikonsumsi korban mengandung zat atau sedimen pasir yang melengket pada cangkang keong. Saat akan dikonsumsi, cangkang keong tersebut tidak dicuci hingga bersih.
"Iya, ada yang meninggal dan kemungkinan keongnya terkontaminasi oleh zat atau sedimen pasir dan saat akan dikonsumsi keongnya tidak terlalu bersih," kata Jumaris, kepala Puskesmas Bangkala.
Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan kasus keracunan massal yang menimbulkan korban jiwa tersebut sedang diselidiki.
"Anggota sudah turun ke lapangan dan sementara dalam proses penyelidikan," kata Kombes Frans Barung Mangera, Kepal Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan.
No comments:
Post a Comment