Para tersangka anggota jaringan narkotika Indonesia-Malaysia saat berada di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/8/2016).
JAKARTA, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol John Turman mengatakan, pihaknya akan melakukan pemaparan terhadap pihak otoritas bandara terkait modus para penyelundup narkoba.
Hal itu untuk mencegah para penyelundup narkoba bisa lolos dari pemeriksaan x-ray di bandara.
"Kami akan melakukan pemaparan di Angkasa Pura, kami akan sampaikan 'Ini loh modusnya, kalau pakai cara ini mereka bisa lolos'," kata John di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/8/2016).
John mengungkapkan, dalam penyelundupan narkoba, para kurir sangat kreatif menyimpan barang tersebut. Mereka kerap mempelajari pola-pola pengamanan di bandara untuk meloloskan narkoba.
Jika salah satu cara penyelundupan narkoba telah diketahui petugas, para sindikat narkoba akan terus mengganti cara. Hal itu semata-mata agar aksinya tidak terendus petugas.
Oleh karena itu, menurut John pihak otoritas bandara perlu diberi pengetahuan terkait modus-modus para sindikat narkoba.
"Mereka itu kreatif. Jika cara begini sudah diketahui, nanti dia ganti lagi. Maka dari itu, kami perlu melakukan pemaparan. Rencananya seluruh otoritas bandara yang ada di Indonesia akan kami beritahu," kata dia.
Polisi baru saja berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional yang melibatkan orang Indonesia dan Malaysia. Dalam pembongkaran itu telah dibekuk satu bandar besar bernama Ahmad Mulyadi (42).
Selain itu ditangkap lima kurir, yakni Bustanil Arifin (46), Teguh (24), Ina Warsina (37), Samsudin (46) dan Sugeng (48). Dari tangan mereka polisi menyita sabu seberat lima kilogram, 200 butir pil ekstasi dan uang tunai sebesar Rp 944.700.000.
"Kami akan melakukan pemaparan di Angkasa Pura, kami akan sampaikan 'Ini loh modusnya, kalau pakai cara ini mereka bisa lolos'," kata John di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/8/2016).
John mengungkapkan, dalam penyelundupan narkoba, para kurir sangat kreatif menyimpan barang tersebut. Mereka kerap mempelajari pola-pola pengamanan di bandara untuk meloloskan narkoba.
Jika salah satu cara penyelundupan narkoba telah diketahui petugas, para sindikat narkoba akan terus mengganti cara. Hal itu semata-mata agar aksinya tidak terendus petugas.
Oleh karena itu, menurut John pihak otoritas bandara perlu diberi pengetahuan terkait modus-modus para sindikat narkoba.
"Mereka itu kreatif. Jika cara begini sudah diketahui, nanti dia ganti lagi. Maka dari itu, kami perlu melakukan pemaparan. Rencananya seluruh otoritas bandara yang ada di Indonesia akan kami beritahu," kata dia.
Polisi baru saja berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional yang melibatkan orang Indonesia dan Malaysia. Dalam pembongkaran itu telah dibekuk satu bandar besar bernama Ahmad Mulyadi (42).
Selain itu ditangkap lima kurir, yakni Bustanil Arifin (46), Teguh (24), Ina Warsina (37), Samsudin (46) dan Sugeng (48). Dari tangan mereka polisi menyita sabu seberat lima kilogram, 200 butir pil ekstasi dan uang tunai sebesar Rp 944.700.000.
No comments:
Post a Comment