Perempuan Terduga Teroris di Tasik Sehari-hari Dikenal sebagai Terapis Bekam

TASIKMALAYA,  Perempuan terduga teroris Tasikmalaya bernama Tutin (36), yang ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri, Kamis (15/12/2016) pagi, diketahui sehari-hari bekerja sebagai terapis bekam di tempat tinggal kontrakannya.
Dirinya hampir dua tahun terakhir selalu bepergian ke luar kota dan kurang bergaul dengan warga sekitar.
Herman Suherman (38), adik kandung Hendra Gunawan (40), suami terduga teroris yang sama ditangkap oleh Densus 88, mengatakan, terjadi perubahan drastis pada keluarga kakaknya setelah istrinya sering keluar kota dan berbisnis obat-obatan herbal.
Malah tidak jarang kepergiannya lebih dari satu bulan lamanya, dengan alasan ada panggilan dan uang yang dihasilkan lebih besar ketimbang menjalankan aktivitasnya di Tasikmalaya.
"Pokoknya berubah sekali, beda saja, malah Tutin itu fanatik sekali kalau soal agama. Padahal saat kami sama-sama bekerja di sebuah pabrik dua tahun lalu tidak seperti itu, malah tidak berkerudung. Saya sendiri berkeyakinan kalau kakak saya tidak seperti yang dibayangkan. Saya harapkan keponakan saya anak dari mereka yang masih kecil dikembalikan terlebih dahulu. Kasihan dia masih anak-anak tidak tahu apa-apa soal ini," kata Herman.
Sementara itu, Wakapolres Tasikmalaya Kota Kompol Syarif Jainal Abidin mengatakan, hanya melakukan pengawalan terhadap operasi penangkapan yang dilakukan Tim Densus 88 Mabes Polri tersebut.
"Keterangan lebih lanjut dan sebagainya nanti biar tim yang memberikan keterangan, kami hanya sebatas membantu mengamankan saja," ujar Jainal.
Sebelumnya, suami istri bersama anaknya yang masih berumur 10 tahun digerebek dan ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri di rumah kontrakannya di Kelurahan Sulamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis pagi tadi.
Penangkapan terduga teroris itu disinyalir memiliki jaringan dengan calon pengantin terduga teroris yang ditangkap sebelumnya di Bekasi.

No comments:

Post a Comment