Kejutan dari Istana Saat Momen 212...


Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menuju Lapangan Monas untuk melaksanakan Shalat Jumat bersama massa doa bersama.

JAKARTA,  "Semuanya ke Istana Merdeka, sekarang."
Teriakan seorang petugas protokoler Istana Kepresidenan di ujung pintu ruang wartawan di komplek istana Jakarta, seketika membuat para jurnalis berhamburan ke luar.
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 11.05 WIB.
Para wartawan yang bertugas di istana diarahkan menuju sisi barat Istana Merdeka, tepat di depan Masjid Baitulrrahim.
Di sana, para wartawan terhenti, menunggu kepastian.
Apakah Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat Jumat di masjid istana, di Silang Monas atau di Masjid Istiqlal.
"Di antara tiga itulah ya," ujar Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Pukul 11.35 WIB, sebuah 'golf car' mendatangi area itu. Wakil Presiden Jusuf Kalla di dalamnya.
Dengan mengenakan kemeja putih, celana dan peci hitam, Kalla lalu berjalan menuju koridor Istana Merdeka.
Rupanya di sana sudah berdiri Presiden Jokowi. Bajunya kompak dengan Kalla.
Seiring dengan itu, jurnalis diberi kabar bahwa Presiden dan Wakil Presiden akan menunaikan ibadah shalat Jumat di Silang Monas, bersama massa aksi super damai.
Tiba-tiba, hujan turun. Semakin lama semakin deras. Jokowi dan Kalla sempat berdiri di koridor itu sekitar semenit. Entah apa yang dibicarakan keduanya.
Sempat ditahan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, para pejabat sempat meminta Presiden mengurungkan niatnya melaksanakan shalat Jumat di Silang Monas lantaran hujan deras.
"Bapak Presiden memutuskan terus," ujar Lukman.
Seorang Paspampres berlari ke arah Jokowi, menggenggam sebuah payung biru.
Dia lalu membentangkan payung dan mempersilahkan Jokowi berada di naungannya.
Jokowi menolak. Ia meraih payung kemudian memegangnya sendiri. Kalla juga demikian.
Keduanya pun berjalan kaki ke depan Istana Merdeka.
Belakangan, payung biru itu viral di media sosial. Persis seperti jaket bomber yang dikenakan Jokowi pada 4 November malam.
Di belakang Jokowi-Kalla, terlihat Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Juga ada, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Kompas.com sempat memastikan ke Jokowi langsung apa keduanya benar-benar akan menunaikan shalat Jumat di Silang Monas atau tidak.
Jokowi hanya menunjuk Monas dengan kerlingan matanya saja.
Jokowi-Kalla menerobos hujan dengan berjalan kaki. Momennya diabadikan dan menjadi viral di media sosial.
"Presiden bernyali, bukan Presiden bernyanyi," demikian tulisan dalam foto itu.
Begitu tiba di kawasan Silang Monas, massa menyambutnya dengan gema takbir.
"Presiden sudah hadir di sini bersama-sama kita untuk shalat Jumat bersama," ujar seorang pria menggunakan pengeras suara.
Massa menjawabnya dengan "Allahuakbar" berkali-kali.
Jokowi dan Kalla melaksanakan shalat Jumat di dalam tenda merah putih. Keduanya menempati barisan terdepan.
Khatib dalam shalat Jumat itu, yakni Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Shalat pun berjalan dengan sangat tertib.
Pesan Jokowi setelah shalat
Jokowi diminta naik ke panggung utama untuk berhadapan langsung dengan massa pendoa.
Berikut kutipan lengkap pesan Presiden Jokowi:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, para ulama, para kiai, para habaib, para ustaz, hadirin hadirot yang pada siang hari ini hadir.
Pertama-tama terima kasih atas doa dan dzikir yang dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan negara kita.
Allahuakbar... Allahuakbar... Allahuakbar... 
Yang kedua, saya ingin memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jemaah yang hadir, tertib sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik.
Allahuakbar... Allahuakbar... Allahuakbar...
Sekali lagi, terima kasih dan selamat kembali ke asalnya masing-masing, tempat tinggal masing-masing, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jokowi-Kalla kemudian turun dari panggung dan berjalan kaki kembali ke Istana meski disediakan mobil.
Jokowi sempat mengacungkan kepalan tangan kanannya ke arah massa sembari tersenyum.
Massa sempat meneriakan "tangkap Ahok, tangkap Ahok" ketika Jokowi berjalan pulang.
Surprise
Banyak yang terkejut dengan aksi Jokowi menyambangi massa aksi itu. Termasuk anggota Polri.
"Surprise buat Polri, karena Presiden dan Wapres ikut shalat Jumat, betul-betul surprise," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Rikwanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jumat sore.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, shalat Jumat di Monas itu adalah ide Presiden sendiri.
Ide itu diputuskan dengan waktu yang sangat mepet menjelang azan shalat Jumat.
"Jadi memang tenggang waktunya singkat sekali," ujar Lukman.
Lukman mengatakan, Presiden merasa perlu hadir di tengah massa pendoa untuk menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi karena telah melaksanakan kegiatan dengan tertib.
Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan, aksi super damai itu membuat citra Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia semakin baik.
"Semoga dengan aksi super damai tadi, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara yang penuh toleransi, aman dan damai," kata dia.
"Sehingga ekonomi tetap berjalan dengan baik dan investor tidak takut datang ke Indonesia," ujar Novanto lagi.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pun mengapresiasi aksi doa bersama itu.
"Hari ini kita saksikan peristiwa luar biasa. Unjuk rasa berubah menjadi ibadah dan gelar sejadah," ujar Wiranto usai pelaksanaan shalat.
"Unjuk rasa yang tadinya akan menggelar aksi unjuk kekuatan di jalanan, dengan satu komunikasi yang baik antara pimpinan pengunjuk rasa dengan aparat, maka terjadi musyawarah mufakat untuk beralih menjadi aksi super damai," lanjut dia.
Ia pun meminta massa pendoa untuk bersabar menunggu proses hukum penodaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
"Saat ini kan sudah P21, penyerahan saudara Ahok sebagai tersangka ke kejaksaan sudah selesai. Bahkan kejaksaan sudah menyerahkan ke pengadilan," kata dia.
"Dengan demikian, marilah kita bersabar menunggu proses hukum yang sedang berlangsung," tegas Wiranto.

No comments:

Post a Comment