Ganjar Bakal "Wajibkan" 2 Hari Berbahasa Inggris di Sekolah-sekolah di Jateng


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (jongkok) saat meninjau pembangunan gedung SMK Jateng di Jalan Brotojoyo Semarang, Kamis (12/8/2016) pagi.


SEMARANG, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta instansi pendidikan memperbaiki kurikulum pelajaran agar siswa menengah atas atau kejuruan mampu menguasai bahasa Inggris. Ia ingin dalam waktu sepekan diterapkan kebijakan dua hari berbicara bahasa Inggris.
“Selama ini kan belajar (Inggris) dua jam, mereka (siswa) bilang sulit. Nah, saya mendorong agar kurikulum bisa seminggu dua hari penuh. Jadi, dua hari belajar semaunya,” kata Ganjar, seusai mengajar di SMK Jateng di Jalan Brotojoyo Semarang, dalam rangka HUT LKBN Antara, Kamis (8/12/2016).
Belajar bahasa, kata dia, harus dijadikan kebiasaan setiap hari. Dengan belajar penuh dua hari dalam sepekan, siswa akhirnya ditutut untuk belajar, serta menjadikan bahasa sebagai kebiasaan.
“Ini hanya cerita kebiasaan saja. Kalau bisa, saya juga nanti ingin ada bahasa lainnya seperti Jepang, Korea, Arab, yang sering dikunjungi,” ujarnya.
Menurut dia, generasi muda Indonesia seringkali tertinggal dengan generasi bangsa lain karena faktor bahasa. Jika bahasa dikuasai, maka akan mendorong siswa untuk belajar ilmu pengetahuan secara terbuka.
“Kalau sekarang menghadapi MEA, persaingan global rata-rata (kita) kalah karena faktor bahasa. Kalau bahasa bagus, membaca ilmu pengetahuan jadi bagus. Saya mendorong kebiasaan karena kalau sudah mudeng, kan gampang,” katanya.
Seusai mengajar, gubernur lalu melihat sejumlah infrastuktur yang ada di sekolah, termasuk mengecek pembangunan gedung sekolah lantai 4. Para siswa di SMK Jateng sendiri merupakan siswa pilihan dari seleksi dari berbagai daerah di jateng.
Selain dididik, para siswa juga diasramakan di kawasan tersebut, sehingga mendorong perkembangan siswa secara cepat.
Kepala Biro Jateng Perum LKBN Antara Achmad Zaenal menambahkan, pihaknya mendorong agar BUMN bisa menginspirasi generasi muda untuk belajar dan bekerja. Oleh karena itu, pihaknya ikut menginspirasi dengan menggelar BUMN mengajar di sekolah tersebut.
“Kami sebagai BUMN ingin dalam operasinya tidak sekedar mengejar keuntungan, tapi mampu mendorong generasi muda berkarya agar bisa lebih unggul,” kata dia.

No comments:

Post a Comment