Kampanye Pilkada DKI Dinilai Sekadar "Panggung Sandiwara"
JAKARTA, Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito, memaparkan sifat dasar yang diketahui masyarakat terhadap tiga calon gubernur DKI Jakarta. Pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Arie menilai semua cagub berusaha tampil memikat untuk merebut simpati publik.
Arie menuturkan, publik sudah mengenal cagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang memiliki sifat spontan dan berbeda dari dua cagub pesaingnya.
"Kalau Anies Baswedan, agak jaga image dan pencitraan. Untuk Agus Yudhoyono, mungkin karakternya dibentuk SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tapi terlihat dia juga menjaga kewibawaannya," ujar Arie, kepada Kompas.com, Rabu (2/11/2016).
Dia menilai, ketiga cagub yang bersaing pada Pilkada DKI Jakarta memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing terkait sikap dan gaya komunikasinya. Gaya komunikasi para cagub itu dapat dinilai selama mereka kampanye beberapa hari ini.
Arie mengatakan, Ahok kini cenderung lebih irit bicara. Ahok tidak lagi seperti ketika masih bertugas di Balai Kota yang menanggapi sesuatu dengan spontan.
"Saya yakin Ahok mengurangi gayanya karena mengurangi potensi dicari kekurangannya oleh pesaing," ujar Arie.
Mengenai Anies, Arie menilai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berani membuat statement yang menyerang pesaingnya, khususnya Ahok sebagai petahana.
Sebut saja polemik tentang Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Indonesia Pintar beberapa waktu lalu.
"Itu karena kampanye paling gampang memang mencari kelemahan petahana," ujar Arie.
Untuk Agus, kata Arie, cenderung tidak mau terjebak dalam perselisihan antara dua kandidat lainnya. Agus dia nilai lebih menjaga jarak dan tidak suka menyerang. Menurut Arie, itu semua disengaja karena Agus ingin fokus mengenalkan diri ke masyarakat.
"Agus kan pendatang baru tentu masih butuh pengenalan. Enggak ada track record yang dibaca publik kecuali bahwa dia anak SBY," ucap Arie.
Arie pun mengatakan sangat wajar jika ketiga cagub saat ini masih berhati-hati di pekan pertama masa kampanye. Ketiga cagub dia yakini tahu bahwa tensi Pilkada DKI Jakarta sedang memanas.
Arie mengatakan pada umumnya calon gubernur yang akan mengikuti pemilu memang berhati-hati dan tidak bersikap sebagaimana biasanya.
"Ahok tiba-tiba berubah toh. Itu bukan aslinya. Anies dan Agus juga. Makanya saya sebut kampanye hanyalah panggung sandiwara. Ibaratnya harus mencari cara untuk diterima oleh pemilih," ujar Arie.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment