Tim Evakuasi Ditarik, Pilot TNI Korban Helikopter Jatuh Masih Belum Ditemukan


Petugas menurunkan korban selamat kecelakaan Helikopter usai menempuh penerbangan menuju Bandara Juwata Tarakan, Minggu (27/11/2016). Korban selamat an Lettu Cpn Abdi Damain yang saat ini dirawat di RSUD Tarakan. Heli Bell 412 EP dengan nomor regestrasi HA-5166 milik TNI Angkatan Darat yang mengalami kecelakaan akhirnya ditemukan pada 27 November di kawasan Pegunungan Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).

BALIKPAPAN, Tim evakuasi korban jatuhnya helikopter TNI jenis Bell 412-EP di Malinau, Kalimantan Utara, mulai ditarik.
Tim tersebut terdiri dari pasukan TNI-Polri, Basarnas, dan perlengkapan penyelamatan, termasuk warga dari berbagai desa yang tadinya ikut dalam gabungan tim evakuasi.
Sejak Selasa (29/11/2016), mereka mulai meninggalkan Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Hulu. Lokasi ini merupakan titik kumpul semua unsur tim SAR dan penjemputan korban.
"Pertama polisi pulang lebih dulu, menyusul pasukan pulang. Terakhir yang ada di sana adalah personel dari Kodim 0910 Nunukan. Itu pun sudah pulang sekarang," kata Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Mentarang Hulu, Theo Tede, Rabu (30/11/2016).
Menurut Theo, kondisi ini menunjukkan tidak ada lagi upaya pencarian pada korban pasca ditemukannya satu orang selamat, tiga tewas, dan satu lagi hilang.
 "Kami warga dari luar Desa Long Sulit juga sudah kembali. Kami paling terakhir pulang. Paling di sana hanya tinggal masyarakat kumpul saja," kata Theo.
Evakuasi berlangsung sejak Jumat. Tim menemukan satu orang selamat dan tiga lain tewas. Semuanya adalah tentara. Lettu Abdi Darnain, pilot heli, diselamatkan dengan luka berat pada kaki dan wajah pada hari Minggu (27/11/2016).
Tiga lainnya, Lettu Cpn Ginas Sasmita Aji, Sertu Bayu Sadeli Putra, dan Praka Suyanto dipastikan tewas dalam kecelakaan ini, dievakuasi Senin (28/11/2016).
Ketiganya dipulangkan pada keesokan harinya, yakni Ginas Sasmita Aji ke Jogjakarta, Bayu Sadeli Putra ke Dumai, serta Suyanto ke Madiun.
Satu korban lain belum ditemukan, yakni Lettu Yohanes Syahputra, tentara yang juga sebagai pilot heli. Theo mengatakan, sekalipun Yohanes belum ditemukan, tim SAR ditarik dan tidak melakukan pencarian lagi.
"Kalau puing helinya bisa kapan saja. Bisa dengan minta bantuan masyarakat suatu saat nanti. Pasti akan dibantu," kata Theo.
Menanggapi hal ini, belum juga ada keterangan resmi dari Kodam VI Mulawarman maupun Basarnas terkait pencarian korban terakhir.
Heli yang jatuh berada antara Desa Long Sulit dan Desa Nansarang, Kecamatan Mentarang Hulu. Theo mengungkap, tidak ada jalan terbuka menuju lokasi jatuhnya heli. Jalan pendek yang pernah dibuka pemerintah daerah tidak cukup jadi akses jalan  masuk hutan.
"Harus lewat jalan setapak," kata Theo.
Heli TNI dengan nomor penerbangan HA-5166 ini ditemukan dalam kondisi hancur oleh dua pemuda pencari gaharu asal Nansarang.
Helikopter TNI jenis Bell ini jatuh dalam tugas pengiriman logistik dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (24/11/2016).
Heli jatuh pada jarak 176,33 km dari Bandara Juwata di Tarakan dan 40 km dari Desa Long Bawan. Saat itu tiga pilot dan dua mekanik yang semuanya TNI sedang menumpang di dalamnya.

No comments:

Post a Comment